Minggu, 03 Maret 2019

Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak Usia Dini


Peran Orangtua Sangat Menentukan tumbuh kembang anak usia dini, Oleh Karena Itu Sangat dibutuhkan peran Orangtua dalam mendidik anak. sumber: dokpri

Keluarga merupakan media pertama dan utama yang secara langsung maupun tidak langsung mampu memberikan pengaruh terhadap perilaku dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Tujuan pendidikan secara universal dapat dikatakan agar anak Indonesia menjadi mandiri, dalam arti bukan saja dapat mencari nafkahnya sendiri, melainkan juga mengarahkan dirinya berdasarkan keputusannya sendiri untuk mengembangkan semua kemampuan fisik, mental, sosial, dan emosional yang dimilikinya, sehingga dapat mengembangkan suatu kehidupan yang sehat dan produktif, dengan memiliki kepedulian terhadap orang lain.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994, ada delapan fungsi keluarga, yaitu: fungsi agama, fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih, fungsi melindungi, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi dan fungsi pembinaan lingkungan. Diantara delapan fungsi tersebut, terdapat beberapa fungsi yang vital harus diterapkan dalam mendidik anak sejak usia dini, diantaranya fungsi agama, fungsi sosial budaya, serta fungsi sosialisasi dan pendidikan.
Fungsi ini sangat penting perananya dalam membentuk karakter baik anak sejak dini, disini juga terdapat fungsi yang berhubungan dengan pemberian hukuman (punishment) dan pujian (praise) dalam proses perkembangan seorang anak dalam keluarga, sebab dengan mendidik dan mensosialisasikan perbuatan-perbuatan baik dalam diri anak oleh anggota keluarga seperti oleh ayah, ibu, kakak, serta anggota keluarga lainnya, maka sang anak akan mengerti mana perbuatan yang baik dan benar, serta mana perbuatan yang tidak baik dan tidak perlu dicontoh.
Dalam mendidik, pasti ada hukuman dan pujian, karena mendidik dalam keluarga, adalah proses pembentukan karakter anak, proses menyadarkan anak dari tidak tahu menjadi tahu, mengerti, memahami dan bertindak mana yang baik dan mana yang buruk serta patuh terhadap perintah, arahan, dan nasehat dari orangtua maupun yang lebih tua disekitar anak yang membantu proses perkembangan dan pertumbuhan jasmani serta rohani anak dalam proses pembentukan karakter anak.
Pendidikan karakter menjadi hal yang sangat penting dan didengung-dengungkan oleh Pemerintah, sehingga presiden Jokowi sendiri telah menginstruksikan agar Penguatan Pendidikan Karakter digelorakan mulai dari keluarga hingga sekolah-sekolah lewat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 tahun 2017. Presiden percaya, karakter bangsa yang menjunjung tinggi akhlak mulia, nilai-nilai luhur, kearifan, dan budi pekerti yan diajarkan mulai dari keluarga hingga sekolah menjadi modal kuat Indonesia menjadi bangsa yang maju dan dihormati oleh negara-negara lain.
Bentuk Peran Keluarga dalam Mendidik Anak
Namun, kembali kita dihadapkan pada kenyataan adanya perbedaan persepsi, terjadinya perbedaan visi dan misi antara orangtua dan guru saat mendidik anak di era kekinian. Cara mendidik anak oleh kedua sosok yang dipercaya untuk mendidik anak sangat berbeda sekali, sehingga muncul gesekan, miskomunikasi, bahkan tidak jarang terjadi kekerasan verbal maupun fisik akibat sikap emosional orangtua yang berujung pada kematian guru, akibat guru dianggap salah memberikan hukuman (punishment) saat kegiatan belajar mengajar terjadi di sekolah.
Padahal seperti kita ketahui, mendidik anak di dalam keluarga, tidak terlepas peran orangtua mengikuti perkembangan anak dari segi: (1) Fisik, berkaitan langsung terutama dengan bagaimana memberikan makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal atau suasana keluarga. Mengenai itu semua, prioritas orangtua hendaknya diletakkan pada segi fungsionalnya, bukan pada estetiknya. (2) Moral, berkenaan dengan yang baik dan buruk. Karena itu. Pelaksanaannya tidak mungkin dilepaskan dari iman. Sejak dini hal itu harus ditanamkan dan tidak mungkin dibiarkan hingga anak dapat memilih sendiri.
(3) Intelektual, menunjuk pada kemampuan abstraktif dan asosiatif. Anak harus dibimbing agar perlahan-lahan dan sesuai dengan usianya dapat menangkap dan mengerti berbagai hal yang tidak bendawi dan tampak secara langsung serta hubungan antar peristiwa. (4) Kultural, berhubungan dengan konstelasi nilai pada umumnya. Manusia lahir selalu dalam budaya tertentu. Pertama-tama hendaknya anak dibimbing untuk mengenal pandangan, harapan, dan cita-cita masyarakat. Terhadap itu, orang harus berusaha menyesuaikan diri dan sekaligus bersikap kritis.
Pendidikan Keluarga, Orangtua, Ayah dan Ibu Harus Mengajarkan Anak Sejak Dini dengan Pembelajaran Yang Memuat Nilai-Nilai Karakter Baik. Sumber: dokpri
Jalin Komunikasi Baik, Cara Ampuh Keluarga Mendidik Anak
Komunikasi adalah senjata yang paling bagus orangtua saat mendidik anaknya. Setting bahwa anak adalah manusia yang pasif di usia remajanya, harus dibantahkan ketika orangtua lebih banyak melakukan komunikasi, tetap menjaga irama kedekatan, peduli (care), sehingga waktunya tidak banyak tersita untuk bergaul dengan teman sebanyanya. Dengan berkomunikasi lebih intens, orangtua diharapkan mampu tetap menjaga komunkasi sehingga si anak tidak lebih banyak bergaul dengan teman sebaya dan mengindahkan orangtua yang berujung pada terjadinya konflik.

Minggu, 24 Februari 2019

Percayalah, Bersama Jokowi Kita Wujudkan Keberlanjutan Pembangunan Nasional


Pembangunan Harus Dilanjutkan, Khususnya Pembangunan Sumber Daya Manusia Indonesia. sumber: detik

Siapa bilang pembangunan infrastruktur itu tidak penting? Fakta membuktikan bahwa dengan pembangunan infrastruktur jalan, bandara, bendungan, jembatan, pelabuhan kecil, pelabuhan besar, pembangkit listrik, serta saluran komunikasi. Sejarah membuktikan dengan adanya pembangunan infrastruktur maka sebuah negara akan mengalami kemajuan yang pesat.
Menyadari akan pentingnya pembangunan infrastruktur sebagai pondasi yang kuat untuk melangkah menjadi negara maju, maka Presiden RI, Jokowi dalam empat tahun terakhir semenjak menjabat melakukan pembangunan infrastruktur secara masif dan merata di seluruh pelosok tanah air. Sesuai dengan program Nawa Cita, pemerintah membuktikan komitmen untuk mewujudkan pembangunan dari pinggiran dan desa.
Prioritas pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan daya saing nasional dan pemerataan hasil pembangunan, sekaligus untuk mengurangi disparitas antar wilayah, maka Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), Basuki Hadimuljono mengatakan, terdapat lima kategori infrastruktur prioritas, yakni: energi, transportasi, sumber daya air, komunikasi, dan pemukiman.
Maka tidak terasa empat tahun sudah infrastruktur di genjot pembangunannya dan hasilnya? Sangat luar biasa! Kita harus mengakui pekerjaan luar biasa dari pemerintah untuk membangun konektivitas antara wilayah, antar daerah, antar desa sebagai penghubung nomor satu di Indonesia, sehingga kita lihat sekarang dari kota ke desa dan dari desa ke desa dapat terhubung dengan baik.
Dengan pembangunan konektivitas ini maka diharapkan akan terjadi kemudahan dan kelancaran mobilitas rakyata dalam bekerja dan berusaha. Pemerintah berpandangan selain untuk pemerataan distribusi barang/jasa, juga akan meningkatkan produktivitas masyarakat, daya saing, hingga percepatan sampainya hasil panen dan hasil bumi dari desa ke kota.
Dalam catatan yang saya himpun selama empat tahun kepemimpinan pak Jokowi, telah terbangun 3.432 kilometer jalan, 947 kilometer jalan tol, jembatan sepanjang 39,8 kilometer, dan jembatan gantung sebanyak 143 unit. 
Hasil Pembangunan Jokowi Periode I, Harus Lanjut Periode II Untuk Keberlanjutan Pembangunan
Jalur kereta api, termasuk jalur ganda dan reaktivitasi sepanjang 754.59 km’sp. Peningkatan dan rehabilitasi jalur kereta api sepanjang 413,6 km’sp, Light Rail Transit di Sumatera Selatan selesai dibangun. Pun di Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi Light Rail Transit Kereta api selesai di bangun, juga Mass Rapid Transit akan rampung tahun 2019 ini.
Ada sepuluh bandar udara baru (Miangas, Letung, Tebeliang, Maratua, Morowali, Namniwel, Weru dan Koroway Batu). Disamping itu revitalisasi dan pengembangan 408 bandara di daerah rawan bencana, terisolasi dan wilayah perbatasan, serta komitmen untuk penurunan disparitas harga lima bahan pokok untuk masyarakat daerah terpencil, tertinggal, dan daerah terluar yang belum terlayani moda transportasi adalah upaya pemerintah untuk mewujudkan sila ke-5, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lanjutkan Demi Keberlanjutan Pembangunan Indonesia Maju
Semua rakyat Indonesia sudah mulai merasakan dampak dari pembangunan konektivitas ini, kecuali bagi mereka yang tidak ingin adanya pembangunan infrastruktur menuju Indonesia bangkit dan maju.
Contoh sederhana manfaat infrastruktur jalan, jembatan, bendungan, tol, hingga telekomunikasi ini telah membuat waktu semakin efisien untuk digunakan. Misalnya, dengan adanya tol Trans Jawa dari Jakarta hingga Surabaya yang membuat jarak tempuh semakin sedikit, sehingga orang yang bekerja di Surabaya, tinggal di Jakarta tidak harus kos lagi di Surabaya. Mereka sudah bisa pulang – pergi, karena jarak tempuh hanya membutuhkan waktu 20 menit.
Artinya, dengan pembangunan infrastruktur yang tepat sasaran akan sangat bermanfaat bagi rakyat Indonesia.

Jumat, 22 Februari 2019

Karena Perbedaan yang Menyatukan Bangsa Indonesia, Maka Angkatlah Isu Keberagaman di Debat Capres-Cawapres 2019


Keberagaman Kekuatan Indonesia Dengan Saling Bergandengan, Memaknai Keberagaman Itu Hadiah Terindah Untuk NKRI / sumber: dokpri

“Keberagaman dan Perbedaan adalah kekuatan bangsa Indonesia. Maka sudah kewajiban kita untuk saling menghargai keberagaman dan perbedaan ini”. Begitulah kira-kira pesan dari para Bapak Pendiri Bangsa Indonesia kepada kita anak-cucunya.
Ya, tidak dapat disangkal lagi sejarah membuktikan bagaimana lemahnya bangsa kita ketika dapat diperdaya oleh penjajah dengan menggunakan strategi politik memecah belah atau devide et impera dengan cara mengadu domba antar kita dengan menggunakan isu perbedaan agama, budaya, suku, dan warna kulit.
Para penjajah tau betul kita adalah bangsa yang beragam dan sangat sensitif apabila suku kita dianggap lebih rendah derajatnya dari suku lain, pun dengan isu agama di mainkan, maka terjadilah perpecahan yang mengakibatkan bangsa kita jatuh ke tangan penjajah dengan mudahnya oleh karena politik pecah belah tersebut.
Menyadari akan hal keberagaman bisa menjadi senjata sensifitas yang mematikan, maka Bapak-Bapak Pendiri Bangsa Indonesia – the Founding Father’s – membuat terobosan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan menyatukan keberagaman itu dalam sebuah pita dicengkram oleh kuku-kuku kokoh sepasang kaki Burung Garuda bertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika”.
Makna dari kata Bhinneka Tunggal Ika yang tertera didalam lambang negara itu memberikan tersirat dan tersurat, bahwa Bangsa Indonesia menghargai akan kemajemukan, tetapi kemajemukan itu bukanlah ancaman, tetapi dijadikan sarana mempersatukan dengan tetap menghargai kemajemukan bangsa. Inilah kuatnya isting para pendahulu dan pahlawan bangsa Indonesia untuk mempertahankan negara ini yang didasari oleh keyakinan bahwa perbedaan dan kemajemukan itu adalah anugerah dari Yang Maha Kuasa untuk tetap dipertahankan oleh generasi penerus hingga kini.
Namun, sekarang menghargai dan saling toleransi akan kemajemukan dan perbedaan itu sudah terasa sangat menipis dan susah untuk dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita lihat jurang pemisah perbedaan itu sudah mulai meluas, jika dulu hanya setipis sangge-sangge, sekarang mari kita lihat, mari kita buka mata lebar-lebar sudah melebar menjadi sebuah pembeda yang kentara antara pemeluk agama mayoritas dengan minoritas.
Kedamaian Akan Terwujud apabila kita saling toleransi dan menghargai keberagaman di Negara Kita. sumber: dokpri
Kembali kita harus mengakui bahwa di era kekinian, kita menjadi lupa bahwa keberagaman itu adalah suatu pemersatu bangsa. Pemerintah harus bisa datang dan hadir untuk kembali menyatukan dan menjadikan bahwa keberagaman itu bukanlah sekat dan jurang pemisah antara sesama manusia ciptaan Tuhan.
Pilih Calon Presiden yang Menghargai Keberagaman
Isu keberagaman bukanlah hal yang mengejutkan untuk dimunculkan ke permukaan dan untuk dimasukkan dalam materi debat capres dan cawapres 2019, karena hal ini sudah sangat krusial dan perlu kita tahu bagaimana sikap dan tindakan para capres maupun cawapres dalam menyikapi isu keberagaman jika menjadi presiden maupun wakil presiden Indonesia di masa yang akan datang.
Sebab fakta membuktikan bahwa empat tahun belakangan ini, ada dikotomi dan ada sekat yang membuat para minoritas terbelenggu hanya untuk menjalankan ibadah mereka dengan aman, tanpa kecaman, ancaman dan tanpa rasa takut. 
Indahnya Perbedaan dan Keberagaman itu, Mari Kita Pupuk dan Jaga Demi Kedamaian dan Persatuan serta Kesatuan Indonesia. sumber: dokpri
Jika dulu, kebebasan beragama sangat benar-benar dijalankan sesuai dengan Pasal 29 Undang-Undang Dasar 1945, yang menyebutkan bahwa “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.
Tetapi semenjak keluarnya SKB 2 Menteri tentang pendirian rumah ibadah pada tahun 2006 di era pemerintahan SBY, banyak perubahan dan kecaman karena masalah rumah ibadah harus mendapatkan izin dengan birokrasi yang bertele-tele. Banyak kasus terjadi dimana sekelompok orang ingin beribadah di rumah ibadah mereka, dihalang-halangi, tidak diizinkan dengan alasan rumah ibadah yang sudah di dirikan tidak mendapat izin dengan alasan yang bermacam-macam.
Contoh kasus nyata, apa yang dialami oleh jemaat Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Pasar Minggu, Jakarta Selatan yang tidak bisa melaksanakan ibadah dengan aman, nyaman dan khusuk, lantaran keberadaan gereja mereka di RT 014 RW 04 Kelurahan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan ditolak oleh sekelompok masyarakat.
Tanggal 27 September 2016, gereja GBKP Pasar Minggu disegel dan warga menolak di ditempat tersebut dilaksanakan ibadah. Spanduk penolakan gereja dan larangan beribadah dipasang di pagar depan gereja. Warga menilai, GBKP tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk tempat ibadah, melainkan hanya IMB untuk rukan (rumah kantor), hingga akhirnya tanggal 30 September 2016 Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi memberikan surat imbauan untuk menghentikan kegiatan ibadah di GBKP Pasar Minggu.
Padahal gereja tersebut sudah berdiri sejak 24 September 1995 semasa pemerintahan masih era orde baru, namun jemaat GBKP sejak penolakan itu hingga sekarang harus melaksanakan ibadah di kantor Kecamatan Pasar Minggu, tepatnya di ruang serba guna lantai empat. Disitu para jemaat melaksanakan ibadah tanpa ada protes dari kelompok masyarakat. Namun, Mereka tidak tahu sampai kapan mereka bisa beribadah di gereja mereka sendiri. Mereka beribadah di Kantor Kecamatan Pasar Minggu sampai pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) rumah ibadah selesai.
Semoga Pemerintah Sekarang Mampu Menghapus Aturan-Aturan yang Menghambat Saling Toleran dan Saling Menghargai Keberagaman Yang dimanfaatkan oleh Sekelompok Orang yang Intoleran. sumber: tirto
Para Jemaat berharap, pengurusan IMB tidak rumit dan berlarut-larut sehingga menimbulkan ketidakpastian bagi mereka. Jika gereja mereka harus direlokasi, lokasi yang diberikan tidak menimbulkan masalah yang sama pada masa mendatang. Para jemaat GBKP hanya ingin melaksanakan ibadah dengan khusuk dan tenang itu saja.

Rabu, 13 Februari 2019

Saatnya Mengenggam Impian dengan ASUS ZenBook Tipis Terbaru, Laptop Paling Ringkas di Dunia


ASUS Terbaru, Cinta pada pandangan pertama, keinginan untuk mendapatkan Laptop ASUS Generasi Baru, ZenBook UX333, UX433 dan UX533

ASUS, adalah merk terkenal dari perusahaan IT asal Taiwan yang fokus memproduksi motherboard nomor satu di dunia. Diambil dari nama “pegagus” – sebutan untuk makhluk mitos asal Yunani, empat insinyur komputer di tahun 1989, yaitu: Wayne Hsieh, Ted Hsu, MT Liao dan TH Tung awalnya mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi komputer.

Namun, perlahan tapi pasti mereka berhasil membuat dan menjual motherboard untuk prosessor Intel 486 dan berkonsentrasi ke konstruksi hardware. Seiring waktu, motherboard Asus terpasang di 29,2% komputer dekstop yang terjual sepanjang tahun 2009. Asus membagi diri menjadi tiga perusahan berbeda, yaitu pegatron, unihan, dan Asus yang berkonsentrasi penuh pada produksi notebook dan sistem komputer utuh.

Nah, Asus yang kita bahas inilah yang berkembang pesat dengan produk supernya motherboard nomor satu di dunia. Tidak percaya? Buktinya Asus menguasai hampir 40% pangsa pasar industri Motherboard dan kini, satu dari tiga komputer menggunakan Motherboard buatan Asus. Hebat bukan?

Faktanya, tahun 2008 lebih dari 24 juta Motherboard terjual dan terpilih menjadi “Best Motherboard Brand” di dunia oleh Tom’s Hardware Guide (THG), sebuah web terkemuka yang mengulas tentang Hardware dan dibaca secara luas di seluruh dunia. Mengapa Asus yang mendapat penghargaan bergengsi tersebut? Karena dalam jajak pendapat dari puluhan ribu pemilih mengakui bahwa produk Asus memiliki rancangan kualitas tertinggi dan memberikan pelayanan terbaik. Disamping itu Asus dianggap sebagai simbol akan desain produk yang bermutu, performa, nilai dan kualitas tinggi.

Alasan Harus Memilih Asus ZenBook

Upaya untuk terus menjaga kualitas dan menghadirkan produk-produk berkualitas menjadikan Asus getol untuk terus meningkatkan inovasi. Terbukti, sejak tahun 2008 penjualan produk Asus merangkak naik dan berdasarkan data yang dirilis lembaga riset Gfk, pangsa pasar Asus di kelas laptop, notebook, meningkat. Hingga akhir kuartal kedua 2014, Asus merajai pasar komputer jinjing dengan perolehan 33,1 persen pasar. 
ASUS Tidak sekedar jadi alat untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan kantor atau rutinitas profesi, tetapi bisa memanjakan para gamers di dunia dengan performa terbaik dari prosessor pilihan di Motherboard ASUS
Kala itu, Asus mengandalkan produk ASUS Transformer Book T100, Notebook Windows 8.1 yang bisa dilepas menjadi tablet 10” yang inovatif, X452CP, Notebook terjangkau dengan performa dan grafis mumpuni, X550DP, notebook entry gaming terbaru berbasis AMD quad core sampai G56, notebook gaming kelas atas terbaru ASUS sudah disiapkan untuk memanjakan seluruh pengguna merek ASUS di seluruh Indonesia.

Produk Terbaru ASUS ZenBook Siap Diluncurkan

Ya, produk terbaru ASUS sudah siap untuk diluncurkan dan memanjakan seluruh pengguna Notebook di seluruh Indonesia. Diawal tahun 2019 ini ASUS kembali merilis produk baru dengan spesifikasi tinggi dan desain inovatif yang banyak menarik minat pencari laptop ataupun komputer jinjing seperti saya.

Saya setahun yang lalu berkeinginan untuk mengganti laptop saya dengan merk terkenal sekelas ASUS. Namun, belum terwujud juga karena kondisi keuangan yang pas-pasan dan banyaknya kebutuhan rumah tangga, sehingga resolusi tersebut tertunda hingga akhir tahun 2018.

Kini, di tahun 2019 ini keinginan itu membuncah kembali dengan munculnya produk baru dari ASUS ROG Strix GL504GW Scar II, Laptop Gaming Ringkas dengan GeForce RTX versi terbaru yang hadir dengan chip grafis NVIDIA GeForce RTX 2070 terbaru yang lebih powerful. ROG Strix GL504GW Scar II hadir dengan peningkatan performa grafis berkat pembaruan dari sisi chip grafis yang kali ini disokong oleh GeForce RTX 2070.
ASUS ZenBook mengusung motto "The World's Smallest 13,14,15" Laptop bersiap menjadi laptop paling laris di Indonesia
Selain itu, ASUS juga memperkenalkan produk baru bernama ZenBook UX333 UX433 UX533, Laptop Ultra Tipis Ultra Ringkas yang pastinya akan sangat memikat hati yang melihat laptop ringkas ini.

Sebagai produsen laptop terkemuka, ASUS terus mengembangkan cara agar laptop tidak hanya semakin tipis tetapi juga semakin ringkas. Solusi yang ditawarkan ASUS kali ini adalah melalui teknologi eksklusif NanoEdge Display yang membuat bezel pada empat sisi layar laptop dapat dibuat dengan ukuran hanya 2,8 milimeter hingga 5,9 milimeter saja. Ukuran tersebut jauh lebih kecil dibandingkan laptop konvensional yang bezelnya bisa mencapai 20 milimeter. Berkat NanoEdge Display, jajaran ZenBook Classic terbaru yaitu UX333, UX433, dan UX533 memiliki bodi yang lebih ringkas dibandingkan dengan laptop sekelasnya saat ini. NanoEdge Display juga membuat laptop tersebut memiliki screen-to-body ratio yang sangat tinggi, yaitu mencapai 95 persen sehingga layarnya terlihat lebih lega dan hampir tanpa batas.

Meski ZenBook UX333 merupakan laptop 13 inci paling ringkas di dunia, spesifuikasi yang diusung oleh laptop ini dapat disandangkan dengan laptop premium yang ukurannya lebih besar. Ditenagai oleh prosesor kencang Intel Core generasi ke-8, ZenBook UX333 sangat ideal untuk digunakan bekerja serta sebagai pusat hiburan.

Minggu, 13 Januari 2019

Bangga Bercampur Optimis Seorang Narablog di Era Digital

Mencoba Peruntungan di awal tahun 2019 ini dengan mengikuti lomba blog yang diselenggarakan oleh Nodi Harahap. sumber:www.nodiharahap.com

Narablog, mungkin bagi sebahagian orang istilah ini masih kurang familiar atau kurang lazim digunakan, mengapa? Karena istilah narablog adalah padanan arti dari blogger atau pengeblog. Jika kita ketikkan istilah narablog di https://kbbi.kemdikbud.go.id/, maka akan muncul padanan kata pengeblog, artinya seseorang yang memiliki blog, menyunting isi blog tersebut secara berkala maupun tidak berkala, berbagi informasi ataupun konten multimedia di blognya.
Nah, jika ditanya apa beda Narablog dengan Blogger? Perbedaannya mungkin pada penggunaan bahasa, jadi narablog adalah bahasa Indonesi asli dari kata blogger (bahasa Inggris), sementara pengertiannya hampir sama, yaitu: orang yang memiliki, menulis, mengelola blog-nya untuk dibagikan ke khayalak ramai sebagai informasi penting dari si pembuat atau penulis blog tersebut.
“Apa kriteria untuk menjadi seorang narablog? Susah nga menjadi seorang narablog?”, pertanyaan ini sering muncul dari siswa-siswi saya saat pelajaran TIK berlangsung atau ketika mereka tau bahwa saya sering menulis di blog pribadi yang saya kelola, maupun menulis di blog keroyokan semisal, di Kompasiana dan Seword.
Bangga Menjadi Narablog
Sebelum saya menjawab pertanyaan siswa ataupun siswi tersebut, saya selalu bercerita bahwa menjadi narablog itu bukanlah pekerjaan segampang membalikkan tangan kita ini, butuh proses, waktu, kesabaran, kegigihan dan pantang menyerah, selalu belajar untuk membuat tulisan yang kreatif, inovatif dan menarik pembaca dunia maya.
Selain itu, topik yang menarik harus tetap kita sajikan agar tulisan kita diminati, belajar menulis yang baik agar tulisan kita renyah, enak dibaca dan mudah di cerna oleh pembaca.
Saya selalu katakan, “Menjadi narablog itu, ibarat seperti membangun rumah, harus mampu membuat rumah yang baik, nyaman, desain rumah yang menarik, nyaman, dan dibangun dengan pondasi yang kuat, sehingga orang yang datang akan betah dan enjoy ketika mengunjungi rumah kita!”.
Nah, pengalaman saya menjadi narablog seperti itu juga, pertama kali terjun ke dunia blog sekitar sepuluh tahun yang lalu, www.blogger.com, media blogger yang lagi booming kala itu, sedikit memaksa saya untuk harus memiliki blog, dengan sekedar hanya sebagai contoh bahan atau materi pelajaran kepada peserta didik yang akan belajar tentang blog.
Akan tetapi, lama kelamaan, ternyata itulah awal jalan saya untuk aktif mengelola dan memposting tulisan di blog. Nah, kebetulan juga saya dikenalkan oleh seorang sahabat dengan blog keroyokan bernama www.kompasiana.com, blog menampung tulisan media warga (citizen media) dengan menyediakan berbagai konten yang memudahkan pengirim berita – lazim disebut Kompasianer – mengirimkan artikelnya, juga bagi pembaca dalam memilah konten apa yang akan dibacanya.
Jadilah saya belajar lebih lagi dalam menulis artikel yang saya sukai menjadi lebih menarik dan disukai pembaca nantinya, juga mengelola blog yang saya buatkan di www.blogger.com. Tetapi seiring waktu, saya sering gonta-ganti blog, hingga akhirnya saya berlabuh dan menetapkan akan terus menggunakan blog bernama : http://pbmagoes.blogspot.com/.
Seiring waktu, saya mencoba mengisi blog saya dengan artikel tentang pendidikan, informasi tentang komputer, tips dan trik, travelling, cara mengolah masakan khas daerah, kebudayaan daerah, hingga mencoba peruntungan dengan mengikuti lomba-lomba blog. Walau blog yang saya suguhkan masih tergolong sederhana, tapi saya bangga menjadi narablog dengan artikel yang saya suguhkan.
Juara Blog Competition Kuliner Nusantara
Ternyata seiring waktu juga apa yang saya suguhkan di blog http://pbmagoes.blogspot.com/ mampu memberikan manfaat dan mampu menggugah hati para juri ketika saya menyertakan link blog saya di lomba-lomba blog. Di tahun 2018 tercatat saya dua kali mendapat penghargaan karena menang dalam lomba blog.
Pertama, awal tahun 2018, dimana ketika itu saya mendapat predikat juara I lomba menulis bertemakan #JadiKangenIbu, kompetisi berbagi cerita dan foto kuliner yang bikin kita jadi kangen ibu. Tulisan saya berjudul “Masakan Khas Manuk na Pinadar dan Nasi‘Pollong’ ini Buat Aku Kangen Ibu” mendapat apresiasi dari Juri, saya mendapat hadiah Rp. 2.500.000 + produk sponsor. 
Juara I Lomba Menulis #JadiKangenIbu dengan Masakan Khas Batak sumber: dokpri
Senang sekali, kemampuan saya merangkai bumbu-bumbu masakan khas ibu, plus dengan kalimat mengapa saya kangen dengan ibu jika merasakan masakan khas Batak ini telah memberikan hasil terbaik di awal tahun 2018.
Prestasi ini melecut diri saya untuk terus belajar menulis. Saya tidak puas dengan hasil tersebut, malah makin bersemangat untuk kembali mengikuti lomba menulis dengan tema, “Berbagi Nikmatnya Ragam Kuliner Nusantara” yang diadakan oleh Liputan6.com bersama Pertamina, dimana kita diajak untuk menuliskan treveling seru dan paling berkesan di blog pribadi.
Dan saya akhirnya terpilih menjadi salah satu pemenang dengan judul tulisan di blog, Nikmatnya Kuliner Nasi Kuning Berpadu Manuk Na Pinadar, SenikmatPemandangan Danau Toba yang berhasil mendapatkan total hadiah Rp 1.500.000.
Berkat di tahun 2018 semakin terasa ketika tulisanku berjudul PagarKawat Berduri, Film Sarat Sejarah Murni Hasil Restorasi Anak Bangsa, tulisan yang mengulas film nasional yang diproduksi tahun 1961 oleh Kedjora dan disutradari oleh Asrul Sani, mengisahkan tentang perjuangan para pejuang-pejuang Republik Indonesia di kamp Belanda sebelum kemerdekaan. Tulisannya bisa di lihat disini!

Selasa, 06 November 2018

Pentingnya Pengelolaan Dana Desa Demi Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat Desa


Dana Desa Membangkitkan Semangat Para Petani Menghasilkan Produk Unggulan Mereka. Beras Merah ini Contoh Dari Manfaat Dana Desa, Bisa Dinikmati oleh Masyarakat Indonesia Perkotaan DOkpri

 Beruntung, sangat beruntung ketika seluruh pelosok tanah air Indonesia dianugerahi program besar bernama Dana Desa. Ya, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Pemerintah secara resmi menggelontorkan dana untuk pembangunan dari Desa. Dana Desa sendiri tujuannya sangat mulia, dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, diperuntukkan bagi Desa dan Desa Adat, ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota, digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat, dan kemasyarakatan.
Sejak pertama sekali digulirkan tahun 2015 dengan tujuan untuk pemerataan pembangunan, baik itu pembangunan fisik maupun sumber daya manusia Indonesia seutuhnya, maka Dana Desa digelontorkan sebanyak 20,76 triliun rupiah. Jelas bahwa pemerintah ingin mewujudkan kesejahteraan di desa sehingga tidak terjadi kesenjangan sosial antara di kota dengan di pedesaan. Polemik sejak dulu adalah meningkatnya urbanisasi, dimana pemuda-pemudi desa berangkat ke kota untuk mencari pekerjaan, karena di desa pilihan untuk bekerja sangat sedikit, dikarenakan di desa tidak ada inovasi pilihan, kecuali menjadi petani atau pekerja serabutan.
Oleh karena itu, Dana Desa sangat besar peranannya dalam upaya pemerintah memberdayakan desa sebagai basis pembangunan nasional. Selama ini kita lihat jalan raya sebagai urat nadi, penghubung antara desa ke kota, banyak yang rusak dan tidak terhubung dengan baik, sehingga transportasi untuk mengangkut hasil bumi dari desa ke kota tidak tersalurkan dengan baik, butuh waktu yang lama untuk sampai ke kota, sehingga pemerintah menggairahkan geliat ekonomi dengan pembangunan infrastruktur lewat Dana Desa.
Dana Desa tersebut digunakan untuk membangun jalan-jalan, meningkatkan perekonomian dengan memberikan perhatian lebih kepada petani-petani untuk meningkatkan hasil produksinya, pemberian sertifikat tanah gratis kepada petani-petani pelosok tanah air, sehingga bisa mendapatkan bantuan modal untuk meningkatkan usaha tani mereka sehingga petani di tanah air semakin sejahtera.
Saya sebagai warga negara Indonesia sangat merasakan dampak positif dari Dana Desa tersebut. Dampak yang saya rasakan sangat banyak, diantaranya:

Minggu, 04 November 2018

Hidup Sehat Anak Ditentukan Pola Asuh 1000 Hari Pertamanya

1000 Hari Pertama Ananda, Sumber Inspirasi Untuk Mendidik Anak

 “Anakku adalah Sumber Kekayaan Terbesar Bagiku!”, kalimat ini menjadi sumber inspirasi turun-temurun yang menjadi dasar bagi keluarga untuk mengasuh, mendidik, dan membimbing anaknya hingga menjadi orang yang berhasil kelak nantinya.
Filosofi mendidik anak sangat kental dirasakan, khususnya bagi orangtua, anak adalah sumber segalanya. Rasanya keluarga tidak akan lengkap tanpa kehadiran anak, oleh karena itu ketika anak hadir ditengah-tengah keluarga, maka orangtua harus mampu melaksanakan tugas-tugas pokoknya, yaitu memenuhi kebutuhan anak.
Secara umum diketahui bahwa dalam perkembangannya, anak perlu dipenuhi berbagai kebutuhan, mulai dari kebutuhan primer, pangan, sandang, rumah yang layak, kasih sayang, perhatian, penghargaan terhadap dirinya ,dan peluang mengaktualisasikan dirinya.
Anak Adalah Masa Depan OrangTua, Didikan dan Pola Asuh Penentu Masa Depan Anak
 Serta yang paling penting diatas semuanya itu adalah pola asuh. Ya, pola asuh terhadap anak akan sangat menentukan masa depan anak dalam tumbuh kembang mereka, sebab dengan pola asuh anak yang baik dipraktekkan oleh orangtua akan menjadikan anak-anak Indonesia yang dikenal dengan Generasi Millenial’s ini bakal mampu menggapai cita-cita mereka serta menghasilkan Generasi Indonesia sehat, cerdas, dan inovatif.
Pola Asuh Anak, Kunci Sukses Tumbuh Kembang Mereka
Sudah saatnya orangtua berperan penting, saling bersinergi antara ibu dan ayah untuk sama-sama mendidik anak, mengasuhnya, serta memberikan yang terbaik buat anak, lewat perbuatan dan nasehat. Pola asuh anak di #1000HariTerbaik anak merupakan bagian terpenting mendidik anak agar terhindar dari masalah stunting, masalah kurang gizi, hingga masalah ketertinggalan mental anak.
Ketika saya mengetahui isteri saya mengandung anak pertama kami, saya sangat bahagia, sangat senang, sangat bersyukur dan semua rasa bangga itu tidak dapat tergambarkan dengan kata-kata. Maka yang saya lakukan adalah menjaga masa kehamilan isteri saya. Saya ikut berperan untuk mengasuh mereka sejak dari kandungan, sebab anak terbaik muncul dari pola asuh kita terhadap bayi sejak dari kandungan.
Anak-Anakku Adalah Kekayaan Terbesar Dalam Hidup, Maka Asuh Mereka Dengan Baik
 Selama kurang lebih 270 hari fase kehamilan anakku, aku banyak berinteraksi dengan dia walau dalam kandungan ibunya. Berkomunikasi hal sangat penting dilakukan selama dalam kandungan. Saya selalu mengelus perut ibunya, mengajak berbicara, misalnya, “Jangan suka rewel ya nak!” atau “Baik-baik ya, jangan buat mama selalu mual!”, atau kata-kata lainnya.
Mendengarkan anak mendengar musik juga salah satu cara terbaik untuk mengasuh anak mulai dari kandungan, sehingga anak suka seni, musik, dan hal-hal yang positif. Disamping itu tentunya memberikan makanan-makanan bergizi sedari kandungan hal yang sangat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak nantinya.
Disaat akan melahirkan, yaitu bulan ke delapan atau kesembilan, sering mengajak isteri untuk cek kandungan dan kesehatan adalah hal utama yang saya lakukan. Menjadi Bapak yang SIAGA (Siap – Antar – Jaga) harus benar-benar dipraktekkan, bahkan lebih dari itu, saat persalinan anak pertama saya, saya ikut langsung di dalamnya. Mulai dari malam itu, ketika dia merasakan mual-mual, saya langsung mengantarkannya ke Rumah Sakit tempat persalinan isteri.