Minggu, 24 Februari 2019

Percayalah, Bersama Jokowi Kita Wujudkan Keberlanjutan Pembangunan Nasional


Pembangunan Harus Dilanjutkan, Khususnya Pembangunan Sumber Daya Manusia Indonesia. sumber: detik

Siapa bilang pembangunan infrastruktur itu tidak penting? Fakta membuktikan bahwa dengan pembangunan infrastruktur jalan, bandara, bendungan, jembatan, pelabuhan kecil, pelabuhan besar, pembangkit listrik, serta saluran komunikasi. Sejarah membuktikan dengan adanya pembangunan infrastruktur maka sebuah negara akan mengalami kemajuan yang pesat.
Menyadari akan pentingnya pembangunan infrastruktur sebagai pondasi yang kuat untuk melangkah menjadi negara maju, maka Presiden RI, Jokowi dalam empat tahun terakhir semenjak menjabat melakukan pembangunan infrastruktur secara masif dan merata di seluruh pelosok tanah air. Sesuai dengan program Nawa Cita, pemerintah membuktikan komitmen untuk mewujudkan pembangunan dari pinggiran dan desa.
Prioritas pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan daya saing nasional dan pemerataan hasil pembangunan, sekaligus untuk mengurangi disparitas antar wilayah, maka Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), Basuki Hadimuljono mengatakan, terdapat lima kategori infrastruktur prioritas, yakni: energi, transportasi, sumber daya air, komunikasi, dan pemukiman.
Maka tidak terasa empat tahun sudah infrastruktur di genjot pembangunannya dan hasilnya? Sangat luar biasa! Kita harus mengakui pekerjaan luar biasa dari pemerintah untuk membangun konektivitas antara wilayah, antar daerah, antar desa sebagai penghubung nomor satu di Indonesia, sehingga kita lihat sekarang dari kota ke desa dan dari desa ke desa dapat terhubung dengan baik.
Dengan pembangunan konektivitas ini maka diharapkan akan terjadi kemudahan dan kelancaran mobilitas rakyata dalam bekerja dan berusaha. Pemerintah berpandangan selain untuk pemerataan distribusi barang/jasa, juga akan meningkatkan produktivitas masyarakat, daya saing, hingga percepatan sampainya hasil panen dan hasil bumi dari desa ke kota.
Dalam catatan yang saya himpun selama empat tahun kepemimpinan pak Jokowi, telah terbangun 3.432 kilometer jalan, 947 kilometer jalan tol, jembatan sepanjang 39,8 kilometer, dan jembatan gantung sebanyak 143 unit. 
Hasil Pembangunan Jokowi Periode I, Harus Lanjut Periode II Untuk Keberlanjutan Pembangunan
Jalur kereta api, termasuk jalur ganda dan reaktivitasi sepanjang 754.59 km’sp. Peningkatan dan rehabilitasi jalur kereta api sepanjang 413,6 km’sp, Light Rail Transit di Sumatera Selatan selesai dibangun. Pun di Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi Light Rail Transit Kereta api selesai di bangun, juga Mass Rapid Transit akan rampung tahun 2019 ini.
Ada sepuluh bandar udara baru (Miangas, Letung, Tebeliang, Maratua, Morowali, Namniwel, Weru dan Koroway Batu). Disamping itu revitalisasi dan pengembangan 408 bandara di daerah rawan bencana, terisolasi dan wilayah perbatasan, serta komitmen untuk penurunan disparitas harga lima bahan pokok untuk masyarakat daerah terpencil, tertinggal, dan daerah terluar yang belum terlayani moda transportasi adalah upaya pemerintah untuk mewujudkan sila ke-5, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lanjutkan Demi Keberlanjutan Pembangunan Indonesia Maju
Semua rakyat Indonesia sudah mulai merasakan dampak dari pembangunan konektivitas ini, kecuali bagi mereka yang tidak ingin adanya pembangunan infrastruktur menuju Indonesia bangkit dan maju.
Contoh sederhana manfaat infrastruktur jalan, jembatan, bendungan, tol, hingga telekomunikasi ini telah membuat waktu semakin efisien untuk digunakan. Misalnya, dengan adanya tol Trans Jawa dari Jakarta hingga Surabaya yang membuat jarak tempuh semakin sedikit, sehingga orang yang bekerja di Surabaya, tinggal di Jakarta tidak harus kos lagi di Surabaya. Mereka sudah bisa pulang – pergi, karena jarak tempuh hanya membutuhkan waktu 20 menit.
Artinya, dengan pembangunan infrastruktur yang tepat sasaran akan sangat bermanfaat bagi rakyat Indonesia.

Jumat, 22 Februari 2019

Karena Perbedaan yang Menyatukan Bangsa Indonesia, Maka Angkatlah Isu Keberagaman di Debat Capres-Cawapres 2019


Keberagaman Kekuatan Indonesia Dengan Saling Bergandengan, Memaknai Keberagaman Itu Hadiah Terindah Untuk NKRI / sumber: dokpri

“Keberagaman dan Perbedaan adalah kekuatan bangsa Indonesia. Maka sudah kewajiban kita untuk saling menghargai keberagaman dan perbedaan ini”. Begitulah kira-kira pesan dari para Bapak Pendiri Bangsa Indonesia kepada kita anak-cucunya.
Ya, tidak dapat disangkal lagi sejarah membuktikan bagaimana lemahnya bangsa kita ketika dapat diperdaya oleh penjajah dengan menggunakan strategi politik memecah belah atau devide et impera dengan cara mengadu domba antar kita dengan menggunakan isu perbedaan agama, budaya, suku, dan warna kulit.
Para penjajah tau betul kita adalah bangsa yang beragam dan sangat sensitif apabila suku kita dianggap lebih rendah derajatnya dari suku lain, pun dengan isu agama di mainkan, maka terjadilah perpecahan yang mengakibatkan bangsa kita jatuh ke tangan penjajah dengan mudahnya oleh karena politik pecah belah tersebut.
Menyadari akan hal keberagaman bisa menjadi senjata sensifitas yang mematikan, maka Bapak-Bapak Pendiri Bangsa Indonesia – the Founding Father’s – membuat terobosan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan menyatukan keberagaman itu dalam sebuah pita dicengkram oleh kuku-kuku kokoh sepasang kaki Burung Garuda bertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika”.
Makna dari kata Bhinneka Tunggal Ika yang tertera didalam lambang negara itu memberikan tersirat dan tersurat, bahwa Bangsa Indonesia menghargai akan kemajemukan, tetapi kemajemukan itu bukanlah ancaman, tetapi dijadikan sarana mempersatukan dengan tetap menghargai kemajemukan bangsa. Inilah kuatnya isting para pendahulu dan pahlawan bangsa Indonesia untuk mempertahankan negara ini yang didasari oleh keyakinan bahwa perbedaan dan kemajemukan itu adalah anugerah dari Yang Maha Kuasa untuk tetap dipertahankan oleh generasi penerus hingga kini.
Namun, sekarang menghargai dan saling toleransi akan kemajemukan dan perbedaan itu sudah terasa sangat menipis dan susah untuk dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita lihat jurang pemisah perbedaan itu sudah mulai meluas, jika dulu hanya setipis sangge-sangge, sekarang mari kita lihat, mari kita buka mata lebar-lebar sudah melebar menjadi sebuah pembeda yang kentara antara pemeluk agama mayoritas dengan minoritas.
Kedamaian Akan Terwujud apabila kita saling toleransi dan menghargai keberagaman di Negara Kita. sumber: dokpri
Kembali kita harus mengakui bahwa di era kekinian, kita menjadi lupa bahwa keberagaman itu adalah suatu pemersatu bangsa. Pemerintah harus bisa datang dan hadir untuk kembali menyatukan dan menjadikan bahwa keberagaman itu bukanlah sekat dan jurang pemisah antara sesama manusia ciptaan Tuhan.
Pilih Calon Presiden yang Menghargai Keberagaman
Isu keberagaman bukanlah hal yang mengejutkan untuk dimunculkan ke permukaan dan untuk dimasukkan dalam materi debat capres dan cawapres 2019, karena hal ini sudah sangat krusial dan perlu kita tahu bagaimana sikap dan tindakan para capres maupun cawapres dalam menyikapi isu keberagaman jika menjadi presiden maupun wakil presiden Indonesia di masa yang akan datang.
Sebab fakta membuktikan bahwa empat tahun belakangan ini, ada dikotomi dan ada sekat yang membuat para minoritas terbelenggu hanya untuk menjalankan ibadah mereka dengan aman, tanpa kecaman, ancaman dan tanpa rasa takut. 
Indahnya Perbedaan dan Keberagaman itu, Mari Kita Pupuk dan Jaga Demi Kedamaian dan Persatuan serta Kesatuan Indonesia. sumber: dokpri
Jika dulu, kebebasan beragama sangat benar-benar dijalankan sesuai dengan Pasal 29 Undang-Undang Dasar 1945, yang menyebutkan bahwa “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.
Tetapi semenjak keluarnya SKB 2 Menteri tentang pendirian rumah ibadah pada tahun 2006 di era pemerintahan SBY, banyak perubahan dan kecaman karena masalah rumah ibadah harus mendapatkan izin dengan birokrasi yang bertele-tele. Banyak kasus terjadi dimana sekelompok orang ingin beribadah di rumah ibadah mereka, dihalang-halangi, tidak diizinkan dengan alasan rumah ibadah yang sudah di dirikan tidak mendapat izin dengan alasan yang bermacam-macam.
Contoh kasus nyata, apa yang dialami oleh jemaat Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Pasar Minggu, Jakarta Selatan yang tidak bisa melaksanakan ibadah dengan aman, nyaman dan khusuk, lantaran keberadaan gereja mereka di RT 014 RW 04 Kelurahan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan ditolak oleh sekelompok masyarakat.
Tanggal 27 September 2016, gereja GBKP Pasar Minggu disegel dan warga menolak di ditempat tersebut dilaksanakan ibadah. Spanduk penolakan gereja dan larangan beribadah dipasang di pagar depan gereja. Warga menilai, GBKP tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk tempat ibadah, melainkan hanya IMB untuk rukan (rumah kantor), hingga akhirnya tanggal 30 September 2016 Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi memberikan surat imbauan untuk menghentikan kegiatan ibadah di GBKP Pasar Minggu.
Padahal gereja tersebut sudah berdiri sejak 24 September 1995 semasa pemerintahan masih era orde baru, namun jemaat GBKP sejak penolakan itu hingga sekarang harus melaksanakan ibadah di kantor Kecamatan Pasar Minggu, tepatnya di ruang serba guna lantai empat. Disitu para jemaat melaksanakan ibadah tanpa ada protes dari kelompok masyarakat. Namun, Mereka tidak tahu sampai kapan mereka bisa beribadah di gereja mereka sendiri. Mereka beribadah di Kantor Kecamatan Pasar Minggu sampai pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) rumah ibadah selesai.
Semoga Pemerintah Sekarang Mampu Menghapus Aturan-Aturan yang Menghambat Saling Toleran dan Saling Menghargai Keberagaman Yang dimanfaatkan oleh Sekelompok Orang yang Intoleran. sumber: tirto
Para Jemaat berharap, pengurusan IMB tidak rumit dan berlarut-larut sehingga menimbulkan ketidakpastian bagi mereka. Jika gereja mereka harus direlokasi, lokasi yang diberikan tidak menimbulkan masalah yang sama pada masa mendatang. Para jemaat GBKP hanya ingin melaksanakan ibadah dengan khusuk dan tenang itu saja.

Rabu, 13 Februari 2019

Saatnya Mengenggam Impian dengan ASUS ZenBook Tipis Terbaru, Laptop Paling Ringkas di Dunia


ASUS Terbaru, Cinta pada pandangan pertama, keinginan untuk mendapatkan Laptop ASUS Generasi Baru, ZenBook UX333, UX433 dan UX533

ASUS, adalah merk terkenal dari perusahaan IT asal Taiwan yang fokus memproduksi motherboard nomor satu di dunia. Diambil dari nama “pegagus” – sebutan untuk makhluk mitos asal Yunani, empat insinyur komputer di tahun 1989, yaitu: Wayne Hsieh, Ted Hsu, MT Liao dan TH Tung awalnya mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi komputer.

Namun, perlahan tapi pasti mereka berhasil membuat dan menjual motherboard untuk prosessor Intel 486 dan berkonsentrasi ke konstruksi hardware. Seiring waktu, motherboard Asus terpasang di 29,2% komputer dekstop yang terjual sepanjang tahun 2009. Asus membagi diri menjadi tiga perusahan berbeda, yaitu pegatron, unihan, dan Asus yang berkonsentrasi penuh pada produksi notebook dan sistem komputer utuh.

Nah, Asus yang kita bahas inilah yang berkembang pesat dengan produk supernya motherboard nomor satu di dunia. Tidak percaya? Buktinya Asus menguasai hampir 40% pangsa pasar industri Motherboard dan kini, satu dari tiga komputer menggunakan Motherboard buatan Asus. Hebat bukan?

Faktanya, tahun 2008 lebih dari 24 juta Motherboard terjual dan terpilih menjadi “Best Motherboard Brand” di dunia oleh Tom’s Hardware Guide (THG), sebuah web terkemuka yang mengulas tentang Hardware dan dibaca secara luas di seluruh dunia. Mengapa Asus yang mendapat penghargaan bergengsi tersebut? Karena dalam jajak pendapat dari puluhan ribu pemilih mengakui bahwa produk Asus memiliki rancangan kualitas tertinggi dan memberikan pelayanan terbaik. Disamping itu Asus dianggap sebagai simbol akan desain produk yang bermutu, performa, nilai dan kualitas tinggi.

Alasan Harus Memilih Asus ZenBook

Upaya untuk terus menjaga kualitas dan menghadirkan produk-produk berkualitas menjadikan Asus getol untuk terus meningkatkan inovasi. Terbukti, sejak tahun 2008 penjualan produk Asus merangkak naik dan berdasarkan data yang dirilis lembaga riset Gfk, pangsa pasar Asus di kelas laptop, notebook, meningkat. Hingga akhir kuartal kedua 2014, Asus merajai pasar komputer jinjing dengan perolehan 33,1 persen pasar. 
ASUS Tidak sekedar jadi alat untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan kantor atau rutinitas profesi, tetapi bisa memanjakan para gamers di dunia dengan performa terbaik dari prosessor pilihan di Motherboard ASUS
Kala itu, Asus mengandalkan produk ASUS Transformer Book T100, Notebook Windows 8.1 yang bisa dilepas menjadi tablet 10” yang inovatif, X452CP, Notebook terjangkau dengan performa dan grafis mumpuni, X550DP, notebook entry gaming terbaru berbasis AMD quad core sampai G56, notebook gaming kelas atas terbaru ASUS sudah disiapkan untuk memanjakan seluruh pengguna merek ASUS di seluruh Indonesia.

Produk Terbaru ASUS ZenBook Siap Diluncurkan

Ya, produk terbaru ASUS sudah siap untuk diluncurkan dan memanjakan seluruh pengguna Notebook di seluruh Indonesia. Diawal tahun 2019 ini ASUS kembali merilis produk baru dengan spesifikasi tinggi dan desain inovatif yang banyak menarik minat pencari laptop ataupun komputer jinjing seperti saya.

Saya setahun yang lalu berkeinginan untuk mengganti laptop saya dengan merk terkenal sekelas ASUS. Namun, belum terwujud juga karena kondisi keuangan yang pas-pasan dan banyaknya kebutuhan rumah tangga, sehingga resolusi tersebut tertunda hingga akhir tahun 2018.

Kini, di tahun 2019 ini keinginan itu membuncah kembali dengan munculnya produk baru dari ASUS ROG Strix GL504GW Scar II, Laptop Gaming Ringkas dengan GeForce RTX versi terbaru yang hadir dengan chip grafis NVIDIA GeForce RTX 2070 terbaru yang lebih powerful. ROG Strix GL504GW Scar II hadir dengan peningkatan performa grafis berkat pembaruan dari sisi chip grafis yang kali ini disokong oleh GeForce RTX 2070.
ASUS ZenBook mengusung motto "The World's Smallest 13,14,15" Laptop bersiap menjadi laptop paling laris di Indonesia
Selain itu, ASUS juga memperkenalkan produk baru bernama ZenBook UX333 UX433 UX533, Laptop Ultra Tipis Ultra Ringkas yang pastinya akan sangat memikat hati yang melihat laptop ringkas ini.

Sebagai produsen laptop terkemuka, ASUS terus mengembangkan cara agar laptop tidak hanya semakin tipis tetapi juga semakin ringkas. Solusi yang ditawarkan ASUS kali ini adalah melalui teknologi eksklusif NanoEdge Display yang membuat bezel pada empat sisi layar laptop dapat dibuat dengan ukuran hanya 2,8 milimeter hingga 5,9 milimeter saja. Ukuran tersebut jauh lebih kecil dibandingkan laptop konvensional yang bezelnya bisa mencapai 20 milimeter. Berkat NanoEdge Display, jajaran ZenBook Classic terbaru yaitu UX333, UX433, dan UX533 memiliki bodi yang lebih ringkas dibandingkan dengan laptop sekelasnya saat ini. NanoEdge Display juga membuat laptop tersebut memiliki screen-to-body ratio yang sangat tinggi, yaitu mencapai 95 persen sehingga layarnya terlihat lebih lega dan hampir tanpa batas.

Meski ZenBook UX333 merupakan laptop 13 inci paling ringkas di dunia, spesifuikasi yang diusung oleh laptop ini dapat disandangkan dengan laptop premium yang ukurannya lebih besar. Ditenagai oleh prosesor kencang Intel Core generasi ke-8, ZenBook UX333 sangat ideal untuk digunakan bekerja serta sebagai pusat hiburan.