Dana Desa Membangkitkan Semangat Para Petani Menghasilkan Produk Unggulan Mereka. Beras Merah ini Contoh Dari Manfaat Dana Desa, Bisa Dinikmati oleh Masyarakat Indonesia Perkotaan DOkpri |
Beruntung, sangat beruntung ketika seluruh pelosok tanah air Indonesia
dianugerahi program besar bernama Dana Desa. Ya, sesuai dengan amanat
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Pemerintah secara resmi
menggelontorkan dana untuk pembangunan dari Desa. Dana Desa sendiri tujuannya
sangat mulia, dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, diperuntukkan
bagi Desa dan Desa Adat, ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah kabupaten/kota, digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat, dan kemasyarakatan.
Sejak pertama sekali digulirkan tahun 2015 dengan tujuan untuk pemerataan
pembangunan, baik itu pembangunan fisik maupun sumber daya manusia Indonesia
seutuhnya, maka Dana Desa digelontorkan sebanyak 20,76 triliun rupiah. Jelas
bahwa pemerintah ingin mewujudkan kesejahteraan di desa sehingga tidak terjadi
kesenjangan sosial antara di kota dengan di pedesaan. Polemik sejak dulu adalah
meningkatnya urbanisasi, dimana pemuda-pemudi desa berangkat ke kota untuk
mencari pekerjaan, karena di desa pilihan untuk bekerja sangat sedikit,
dikarenakan di desa tidak ada inovasi pilihan, kecuali menjadi petani atau
pekerja serabutan.
Oleh karena itu, Dana Desa sangat besar peranannya dalam upaya pemerintah
memberdayakan desa sebagai basis pembangunan nasional. Selama ini kita lihat
jalan raya sebagai urat nadi, penghubung antara desa ke kota, banyak yang rusak
dan tidak terhubung dengan baik, sehingga transportasi untuk mengangkut hasil
bumi dari desa ke kota tidak tersalurkan dengan baik, butuh waktu yang lama
untuk sampai ke kota, sehingga pemerintah menggairahkan geliat ekonomi dengan
pembangunan infrastruktur lewat Dana Desa.
Dana Desa tersebut digunakan untuk membangun jalan-jalan, meningkatkan
perekonomian dengan memberikan perhatian lebih kepada petani-petani untuk
meningkatkan hasil produksinya, pemberian sertifikat tanah gratis kepada petani-petani
pelosok tanah air, sehingga bisa mendapatkan bantuan modal untuk meningkatkan
usaha tani mereka sehingga petani di tanah air semakin sejahtera.
Saya sebagai warga negara Indonesia sangat merasakan dampak positif dari
Dana Desa tersebut. Dampak yang saya rasakan sangat banyak, diantaranya:
Pertama, jalan desa yang mulus dan lancar. Selama ini di Pulau Sumatera,
khususnya Sumatera Utara, persoalan jalan lintas maupun jalan-jalan yang
menghubungkan antara kecamatan yang satu dengan lainnya tidak terhubung dengan
baik. Rata-rata jalan tersebut rusak dan sangat susah untuk dilalui. Contoh
kecil, jalan dari Medan menuju Pangururan, dari Pangururan ke desa-desa
sekitarnya sangat rusak dan susah dilalui. Namun, sekarang berkat Dana Desa,
jalan-jalan di sekitar desa di Danau Toba sudah dicor dengan bagus, sehingga
para petani mampu menyalurkan hasil produksinya keluar dari desa tersebut.
Produksi padi misalnya, di desa mertua saya adalah penghasil padi terbaik
di negeri ini. kampung bernama Huta Tamba ini penghasil padi. Tetapi karena
rusaknya jalan ke kampung tersebut, ditambah lagi kurangnya modal, subsidi,
bantuan baik itu dari Pemda maupun Pemerintah Kota? Maka petani hanya bisa
memanen dua kali dalam setahun. Namun sekarang? Berkat Dana Desa, padi yang sudah
digiling tersebut dapat dinikmati sampai ke daerah lain yang jangkauannya cukup
luas.
Berkat pembangunan jalan beraspal dan dicor, bantuan pupuk, bantuan
modal? Maka produksi padi meningkat! Petani bisa memanen hingga tiga kali dalam
setahun. Lalu beras merah tersebut bisa dinikmati hingga ke Medan, Saribudolok,
Simalungun, hingga daerah lain, karena kami bisa menjadi reseller dari beras merah unggulan tersebut.
Beras merah ternyata sangat diminati oleh masyarakat Indonesia, karena
selain untuk menjaga kesehatan, kandungan gizinya lebih tinggi dari beras
putih, mengurangi kadar gula darah, mengurangi kolesterol, kaya serat, dan
sangat baik untuk kesehatan tulang. Menurut saya beras merahnya juga kualitas
nomor satu karena rasanya enak di mulut, tidak kenyal, dan inilah bentuk
inovasi pertanian yang diharapkan berkat Dana Desa tersebut.
Dana Desa
Selain Sejahterakan, Harus Lahirkan Inovasi
Program Dana Desa sudah berjalan kurang lebih tiga tahun, apa yang
diharapkan dan apakah harapan itu sudah terwujud? Harapannya tentunya dana desa
tersebut selain mampu mensejahterakan warga desa, tentunya juga mampu
melahirkan inovasi yang dapat melahirkan ladang penghasilan bagi desa. Ada
contoh dimana seorang kepala desa di Cisayong, Tasikmalaya, yang membangun
lapangan sepakbola bertaraf Internasional. Apa keuntungan dari membangun
stadion bertaraf Internasional di desa? Ternyata inovasi itu memberikan
keuntungan bagi desa tersebut kenapa? Karena stadion tersebut bisa disewakan
kepada klub-klub yang mau bermain bola. Tiap hari ada dua klub menyewa dengan
biaya Rp. 500 ribu dan sekarang sudah waiting
list sampai dua bulan. Artinya, desa itu mendapat Rp. 1 juta perhari,
kalikan saja 60 hari sudah berapa?
Presien Joko Widodo beberapa kali telah berpesan agar penggunaan dana
desa 2019, yang totalnya Rp. 73 triliun, harus beralih dari pembangunan
infrastruktur dasar menjadi peningkatan sumber daya manusia (SDM), termasuk
pengembangan usaha masyarakat. Dengan begitu, pada akhirnya dana desa bisa
meningkatkan ekonomi serta jadi sumber pendapatan desa itu sendiri.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes
PDTT), Eko Putro Sandjojo lebih lanjut menjelaskan pentingnya dana desa dalam
upaya pembangunan desa, dimana manfaat dari sejumlah program kementeriannya
dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa dan pendapatan masyarakat
desa menuju kesejahteraan.
Beliau mengatakan, “Dengan adanya dana desa yang diberikan oleh
pemerintah pusat diharapkan seluruh desa yang tersebar di seluruh Indonesia
dapat berkembang, mandiri, dan sejahtera. Formulasinya gimana? Jadi, dari total dana desa yang dialokasikan tersebut,
sebesar 80% dibagi rata dan 20% dialokasikan sebagai dana tambahan atau
afirmasi kepada desa yang miskin, tertinggal, dan terluar. Sehingga desa miskin
dapat mengejar ketertinggalannya,” ujar Menteri Eko.
Faktanya memang dana desa hingga saat ini telah mampu menunjukkan hasil
terbaiknya dengan telah terbangunnya sarana dan prasarana penunjang aktivitas
ekonomi masyarakat, seperti terbangunnya 1.028.225 meter jembatan, jalan desa
158.619 kilometer, pasar desa sebanyak 7.421 unit, kegiatan BUMDes sebanyak
35.145 unit, embung desa sebanyak 3.026 unit, sarana irigasi sebanyak 39.656
unit serta sarana prasarana penunjang lainnya.
Dana desa juga diberdayakan untuk tersedianya sarana dan prasarana
penunjang kualitas hidup masyarakat desa melalui pembangunan 942.927 unit
sarana air bersih, 178.034 unit MCK, Posyandu, serta drainase 39.920.120 unit
maupun sumur bor sebanyak 37.662 unit. Inilah keberhasilan pembangunan dana
desa level 1, dimana infrastruktur menjadi prioritas utama dalam mendukung
upaya kemakmuran rakyat pedesaan di seluruh pelosok tanah air.
Kini kita masuk level dua, pemerintahan desa wirausaha, dimana program
ini khusus agar masyarakat desa memiliki program wirausaha, program inovasi
desa dan program unggulan kawasan pedesaan (prukades). Program Inovasi Desa
(PID) telah menjadi salah satu faktor menyebabkan terjadinya penurunan angka
kemiskinan di desa-desa yang cukup signifikan. Data menunjukkan ada 30.000
inovasi desa yang telah dikumpulkan dalam bentuk dokumen tertulis maupun video
yang telah dibagikan agar bisa ditiru oleh desa-desa lainnya sehingga bisa
lebih berkembang dan maju.
Oleh karena itu, diharapkan kedepannya semua desa memiliki tiga progam
unggulan yang selanjutnya akan dihubungkan ke kementerian terkait, dunia usaha,
dan perbankan untuk membantu mengembangkan program unggulan mereka.
Sehingga nantinya benar-benar dana desa tersebut bisa mewujudkan
kesejahteraan masyarakat desa di Indonesia, sehingga program dana desa ini
benar-benar mampu membangkitkan perekonomian Indonesia di kancah Internasional.
Terimakasih atas program dana desa sehingga produk unggulan desa bisa diketahui
dunia dan juga agar sumber daya manusianya bisa menetap memberikan yang terbaik
bagi kemajuan desanya dengan program unggulan mereka. Sekian!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar