Hutan Indonesia memiliki
jutaan manfaat, tidak hanya untuk Republik berpenduduk kurang lebih 264 juta
jiwa ini, hutan Indonesia juga menjadi paru-paru dunia yang harus dilestarikan
keberadaannya sehingga keberagaman dan sejuta manfaatnya dapat dinikmati hingga
anak cucu kita.
Bangsa Indonesia adalah
bangsa yang besar dan kaya akan sumber daya alamnya. Itu tidak terbantahkan,
bahkan hutan Indonesia sangat penting peranannya bagi kita semua. Apalagi hutan
hujan tropis, merupakan hutan yang sangat vital peranannya untuk kehidupan umat
manusia, hewan dan juga bagi kelestarian tumbuhan.
Lantas apakah manfaat hutan
buat kita semua? Jika pertanyaan ini dilontarkan kepada diri kita pribadi lepas
pribadi, maka jawabannya sangat kemungkinan beragam. Bagi saya sendiri, hutan
di Indonesia memiliki berjuta-juta manfaat, pertama tentunya sebagai sumber
pangan.
Ya, tidak dapat dipungkiri
fungsi hutan masih sangat vital dalam kelanjutan hidup bagi sebahagian penduduk
di Indonesia. Seperti di daerah saya, Sumatera Utara, masih banyak masyarakat menggantungkan
hidupnya dari kekayaan hasil hutan dan keberagaman tumbuhan yang hidup dan
berkembang di hutan tersebut.
Salah satu contohnya, adalah
para petani hamijon (kemenyan) yang
tinggal di Kabupaten Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Samosir, Dairi dan
Pakpak Barat, hingga kini masih menggantungkan hidupnya dari memanen getah
kemenyan yang berbau khas itu.
Dari cerita oppung saya, hingga
yang saya lihat beberapa kali ketika berkunjung atau jalan-jalan ke tempat
pamili di Pakpak Barat misalnya, marhamijjon – mengambil getah kemenyan di
hutan – merupakan kegiatan yang sudah dilakukan secara turun-temurun, bahkan sebelum
Negara Republik Indonesia berdiri.
Bahkan,
konon kemenyan yang dipersembahkan oleh orang-orang Majus dari timur dalam
sejarah yang sering kita baca dalam Alkitab maupun Kitab Suci, berasal dari Tanah
Batak. Apakah itu pertanda bahwa memang Kemenyan hanya hidup dan berkembang di
Hutan Hujan Tropis yang ada di Sumatara Utara?
Kemenyan
merupakan salah satu tanaman hutan endemik yang hanya tumbuh di Indonesia,
khususnya Sumatera Utara. Beberapa kelompok masyarakat lokal asli di Provinsi
Sumatera Utara yang didominasi suku Batak di Kabupaten Pakpak Barat, Humbang
Hasundutan, Tapanuli Utara dan Dairi, masih mempertahankan batang-batang
kemenyannya meski generasi mudanya kini sudah banyak yang tak lagi berminat
meneruskan warisan ini.
Lantas apa manfaat kemenyan sehingga keberadaannya sangat vital dan harus dilestarikan? Kemenyan bersanding dengan emas dan mur. Dahulu, harga kemenyan bisa disamakan dengan harga emas.
Lantas apa manfaat kemenyan sehingga keberadaannya sangat vital dan harus dilestarikan? Kemenyan bersanding dengan emas dan mur. Dahulu, harga kemenyan bisa disamakan dengan harga emas.
Permintaan
akan getah kayu yang harum ini berdatangan dari berbagai belahan dunia.
Manfaatnya? Hasil penelitian menyatakan bahwa ada kandungan dalam kemenyan yang
mampu menghentikan penyebaran kanker. Pada abad ke – 10, Ibnu Siha, ahli
pengobatan Arab, merekomendasikan kemenyan sebagai obat tumor, bisul, muntah,
disentri, dan demam.
Dalam pengobatan
tradisional Cina, kemenyan digunakan mengobati masalah kulit dan pencernaan.
Sedangkan di India, kemenyan digunakan mengobati arthritis, sejenis penyakit
pembengkakan dan kekakuan pada sendi sehingga menyebabkan gerakan tubuh menjadi
sulit dan menyakitkan.
Untuk menghasilkan
kemenyan yang bagus, diperlukan doa-doa, niat dan hati yang tulus dan saat
memanen dibutuhkan waktu tiga bulan lamanya. Tiba saat panen kemenyan, maka
getah pertama adalah getah terbaik sehingga dipatok dengan harga yang tinggi,
sangat berbeda dengan getah ke-2 yang disebut dengan Jurur, lalu getah ke-3
hang yang disebut dengan Tahir, dan dipatok dengan harga jauh lebih murah.
Pohon Kemenyan
atau Haminjon hanya tumbuh di ketinggian 900 hingga 1200 meter di atas
permukaan laut dengan suhu 28 hingga 30 derajat celcius. Kegiatan memanen getah
haminjon ini tidak merusak hutan, tidak ada perambahan maupun alih fungsi
lahan.
Saat ini,
ada seluas 631.355 hektar hutan hamijon berada di kawasan hutan Sumatera Utara,
tersebar di kawasan hutan produksi maupun hutan lindung berdasarkan SK MenLHK
Nomor 579 Tahun 2015 tentang kawasan hutan di Sumut. Areal tombak hamijon sekarang
masih memberikan manfaat dan diusulkan kepada Presiden agar dikeluarkan izinnya
adalah Desa Siempatrube 4, Kecamatan Siempatrube, Kabupaten Pakpak Bharat
seluas 1.900 hektar yang masuk kawasan hutan produksi.
Lalu Desa
Banuaji 4, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara dengan luas areal
1.695 hektar di kawasan hutan lindung. Kemudian Desa Karing, Kecamatan Brampu,
Kabupaten Dairi memiliki 384 hektar di kawasan hutan produksi dan Desa
Lumbandolok (Sigompulon), Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara,
dengan luas areal 1.700 hektar di kawasan hutan lindung.
Hutan kemenyan
atau dalam Bahasa Batak, Tombak Haminjon merupakan rumah kedua bagi para petani
kemenyan, karena bisa sampai 4 dan 5 hari dalam seminggu mereka di dalam hutan
untuk memanen kemenyan. Dengan membawa bekal yang disiapkan oleh istri dan
anak, beserta doa restu mereka, para petani kemenyan berangkat ke hutan yang
merupakan hak ulayat dalam Adat Toba yang diturunkan turun temurun.
Namun, kini
hasil kemenyan sudah menurun drastis, disebabkan oleh pengrusakan dan
penebangan pohon-pohon kemenyan yang sudah tumbuh dan memberikan hasil dari
generasi ke generasi. Ekspansi oleh perusahaan-perusahaan tidak bertangung
jawab menjadikan hutan kemenyan menjadi hutan industri mengakibatkan tidak
hanya kerusakan, tetapi juga konflik berkepanjangan antara petani kemenyan
dengan perusahaan yang melakukan pembalakan liar.
Sudah menjadi
tugas kita untuk kembali melestarikan hutan-hutan kemenyan dan tanaman obat
lainnya yang biasa ditemukan di hutan-hutan Sumatera Utara sebagai ramuan obat
herbal.
Petani kemenyan
harus hidup sejahtera dan hutan-hutan kemenyan dikembalikan fungsinya untuk
menghasilkan kemenyan yang menjadi konsumsi dari hutan sebagai obat yang mampu
menyembuhkan banyak penyakit serta memaksimalkan penelitian kemenyan bisa
sebagai obat yang dapat diolah dan memberikan manfaat bagi kita semua.
Duh, sedih banget. Padahal manfaat si pohon kemenyan ini bisa buat nyembuhin kanker ya. Seharusnya dilindungi dan dimanfaatkan dengan baik. Biar makin banyak pengobatan untuk kanker
BalasHapus