Kamis, 20 Agustus 2020

Ketika Bung Karno di Ende, Inspirasi Menghasilkan Nilai-Nilai Pancasila

 

 

Ketika Bung Karno di Pengasingan di Pulau Ende, Kalimutu menjadi inspirasi Beliau untuk membuat Tonil yang didukung oleh Pater Huytink. Dokpri

Kisah perjalanan panjang Bung Karno dalam upaya memerdekakan Indonesia sangatlah panjang dan penuh lika-liku perjuangan. Beliau harus rela ditangkap dan diasingkan ke beberapa pulau dan tempat dengan penuh penderitaan dan kisah mengharukan.

Bung Karno yang kelak akan menjadi Presiden Pertama di Republik Indonesia setelah berhasil membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, mengawali perjuangannya dengan penuh kesengsaraan dan penderitaan, Bung Karno berungkali ditangkap Belanda dan diasingkan ke beberapa tempat di Indonesia, diantaranya ke Pulau Ende.

Seperti diceritakan dalam film berjudul “Soekarno, Ketika Bung di Ende”, kita kembali disuguhkan akan cerita pahitnya penderitaan yang harus dialami oleh Bung Karno dan keluarganya yang diasingkan ke Pulau Ende setelah ditangkap dan dianggap orang paling berbahaya oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda.

Ya, Bung Karno adalah seorang pejuang sejati yang bergerak lewat politik dan mengobarkan semangat patriotisme para pejuang di medan perang lewat pidato-pidato dan tulisan-tulisan tajamnya atas kekejaman penjajah Belanda. Bung Karno yang dijuluki Si Singa Podium ini tidak tahan lagi melihat penderitaan Rakyat Indonesia yang diperbudak oleh penjajah Belanda. Tekad kuat menjadikan Indonesia Merdeka, tidak menyurutkan semangat Bung Karno walau sudah keluar masuk penjara oleh Pemerintah Hindia Belanda.

Bung Karno berhasil mengumpulkan kaum tak terdidik untuk bermain Tonil yang menggugah semangat masyarakat Ende dalam Upaya Memerdekakan Indonesia. Dokpri

Keberanian Bung Karno bergabung di Partai Indonesia (Partindo) yang tujuan pokoknya mencapai Indonesia Merdeka dan menjalankan politik nonkooperasi terhadap pemerintah Belanda, menyebabkan Bung Karno ditangkap lagi dan diasingkan ke Pulau Ende, Flores.

Sungguh sangat menderita ketika Bung Karno yang diperankan dengan baik oleh Baim Wong, bersama isteri keduanya, Inggit Garnasih diperankan oleh Paramita Rusady, Ibu Asmi, Mertua Bung Karno, diperankan oleh Niniek L Karim, serta Ratna Djuani dan Kartika (anak angkat) mendiami rumah pemberian bapak Abdullah Amburawu di Kampung Ambugaga selama menjalani hukuman pengasingan.

Engkus, sapaan sayang Inggit harus menerima kenyataan pahit, namun beliau dan keluarga tidak patah semangat, memulai hidup baru dipengasingan tidaklah mudah, tetapi harus dicoba dan pelan tapi pasti, walau setiap pergerakannya diawasi Polisi Belanda, kehadiran Engkus mulai diterima masyarakat Ende. Saling menyemangati dan tidak putus asa menjadi kunci kebangkitan Bung Karno dari keterpurukan.

Film yang disutradarai Viva Westi ini secara gamblang menceritakan kisah hidup Bung Karno di pengasingan. Kisah hidup selama empat tahun di Ende benar-benar dikisahkan, Baim Wong mampu menerjemahkan dengan baik bagaimana kisah Ir. Soekarno yang naskahnya ditulis oleh Tubagus Deddy. Semua pemeran mampu memainkan perannya dengan baik.

Budaya tali silaturahmi dan persaudaraan dikembangkan oleh Bung Karno dengan mengadakan kegiatan pengajian di rumahnya. Walau setiap saat dalam pengawasan polisi, Engkus tidak takut untuk melakukan pengajian rutin. Saat pengajian inilah Engkus menjalin komunikasi rutin, mengenal watak masyarakat sekitarnya. Budaya inilah yang seharusnya kita jaga sampai sekarang.

Dalam film ini kita juga bisa melihat bagaimana tindakan-tindakan keji kolonialisme yang memonopoli perdagangan. Semua hasil bumi para petani harus dijual kepada Belanda, apabila ketahuan dijual ke kapal asing? Maka para petani akan mendapatkan hukuman berat.

Keindahan Pulau Ende juga menjadi bagian tidak terpisahkan dari film ini. Engkus yang tiada henti-hentinya bergerak dan berpikir, terus menjalin komunikasi dan pertemanan dengan semua kalangan, dari pedagang, pelaut, nelayan, petani, hingga berdiskusi banyak dengan para Pastor, khususnya Pastor Geraldus Huytink.

Engkus yang seorang intelektual, rajin menambah Ilmu Pengetahuannya dengan membaca buku-buku pengetahuan di perpustakaan Kepastoran Flores cabang Ende, serta banyak berdiskusi dengan Pastor Huytink yang ternyata mengikuti sepak terjang Bung Karno dalam memperjuangkan kemerdekaan Bangsa Indonesia, bahkan Pasto Huytink pernah meramalkan Bung Karno kelak menjadi Presiden setelah Indonesia Merdeka.

Daun Sukun, Sumber Inspirasi Bung Karno dalam meletakkan Lima Sila Sebagai Dasar Negara Indonesia, kelak setelah Merdeka. Dokpri
 

Keindahan pantai Ende, deburan ombak dan kerukunan antar umat beragama yang berbeda, menjadi inspirasi Bung Karno selama di pengasingan. Kerukunan diantara perbedaan dan persamaan sebagai bangsa yang dijajah, menjadi pelajaran bagi Engkus untuk merumuskan Persatuan dan Kesatuan.

Engkus mengajak semua teman-temannya bermain Tonil alias Sandiwara berjudul Rahasia Kelimoetoe. Adalah Pastor Huytink kembali memberikan izin agar mereka berlatih di Pastoran agar tidak diawasi oleh Polisi Belanda.

Engkus tiada henti-hentinya memompa semangat para pemain Tonil agar tidak takut bersuara dan menyuarakan gaung Kemerdekaan, sehingga latihan untuk pementasan drama Rahasia Kelimoetoe dapat terwujud walau ada rasa takut terhadap tekanan Belanda. Dukungan Pastor Huytink menjadi bukti pementasan drama tersebut dapat terwujud.

Bung Karno berhasil menyatukan kaum tak terdidik yang berbeda suku dan agamanya dalam pementasan Tonil yang membawa pesan-pesan agar masyarakat di Ende bangkit dari rasa takut akan hal-hal mistis dan tahayul yang ada di Danau Tiga Warna Kelimoetoe.

Selama empat tahun Bung Karno berada di Ende, Bung Karno terus menggali dan mempelajari bagaimana Indonesia Merdeka dan bagaimana Indonesia setelah Merdeka. Disuatu waktu, ketika Bung Karno dan Pater Huytink berada di Kalimutu, terjadi diskusi serius tentang Kebangsaan Indonesia.

Bung Karno dengan tegas berjanji tentang Kebebasan, “Kemerdekaan Indonesia akan memberikan jaminan Kebebasan Beragama bagi warga negaranya yang sesuai dengan keyakinan masing-masing.”

Ketika itu jugalah Pater Huytink berkata, “Tuan Soekarno, ketika datang sekali lagi ke Ende, Tuan akan datang sebagai Presiden Indonesia.” Dan ramalan itu menjadi kenyataan.

Setelah berhasil menggali nilai-nilai yang kelak akan menjadi buah pikiran menjadi Dasar-Dasar Falsafah Negara, ditambah lagi kondisi kesehatan yang memburuk, akhirnya, Bung Karno dan keluarga dipindahkan ke Bengkulu setelah empat tahun menjalani pengasingan di Ende.

Film ini diproduksi tahun 2013 dan sepenuhnya dibiayai dan difasilitasi oleh Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman dan bekerjasama dengan PT. Cahaya Kristal Media Utama yang pembuatan filmnya di Pulau Ende dan didesain pas seperti era tahun 1934 sampai 1938, sehingga diharapkan para penonton bisa merasakan bagaimana pahit getirnya perjuangan Bung Karno dan masyarakat sekitar Ende dalam proses menyatukan Bangsa ini.

Film ini sangat cocok diperkenalkan bagi generasi muda bangsa ini agar tetap menghargai perjuangan para pendahulu kita. Rasa nasionalisme dan toleransi harus tetap diserukan pada kaum muda agar kita sadar betapa Persatuan dan Kesatuan tanpa memandang perbedaan warna kulit, budaya dan agama adalah hal utama dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Semoga film ini menginspirasi kita semua...Merdeka...!!!

Minggu, 16 Agustus 2020

Merdeka Belajar, Memaknai Peran Orangtua dan Guru dalam Mengajar di Masa Pandemi

 

Merdeka Belajar saat Pandemi, Kreativitas Anak Harus Tetap Diunggulkan. Sumber gambar: https://indonesia.go.id

Memahami makna merdeka belajar di saat pandemi global yang sudah menyerang 215 negara di dunia, termasuk Indonesia sangat penting, sehingga upaya mencerdaskan generasi muda bangsa agar tidak tertinggal jauh dapat diwujudkan, sehingga esensi dari Pendidikan Nasional dapat terwujud juga.

Apa itu esensi Pendidikan Nasional? Esensi, menurut KBBI, adalah hakikat, inti, hal yang pokok. Sementara Pendidikan Nasional adalah usaha sadar bersama dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi yang ada pada dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Adalah Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional yang pertamakali memperkenalkan gagasan Merdeka Belajar. Beliau yang sangat prihatin dengan terbatasnya akses pendidikan bagi anak-anak bangsa Indonesia oleh kolonialisme Belanda, bertekad mendirikan sekolah Taman Siswa untuk memberikan akses pendidikan dengan konsep permainan sebagai media belajar dan merdeka belajar.

Ki Hajar Dewantara mengajarkan semangat cinta tanah air dan membentuk karakter siswa berlandaskan budaya bangsa. Beliau juga mendidik agar anak Indonesia merdeka batinnya, pikirannya, dan merdeka raga atau tenaganya. Upaya Ki Hajar Dewantara agar bangsa Indonesia terbebas dari belenggu kebodohan membuahkan hasil dimana akses pendidikan bisa didapat lebih mudah dan masyarakat Indonesia dapat belajar dengan lebih baik.

Kini, situasi polemik juga dihadapkan kepada kita ketika pandemi global covid-19 menghantui dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Akibat dari pandemi ini, berbagai bidang kehidupan kita terganggu, tidak terkecuali dalam proses belajar mengajar di sekolah. Kenormalan kehidupan kita terguncang, terutama dalam bidang ekonomi dan pendidikan. Pembelajaran secara tatap muka tiba-tiba dihentikan, UNBK yang sedianya dihelat di bulan Maret harus ditiadakan demi memupus rantai penyebaran covid-19 yang penyebarannya bisa lewat tetasan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin, bisa juga lewat sentuhan tangan, sehingga Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerapkan kebijakan Belajar dari Rumah atau Learning from Home.

Sinergi Orangtua dan Guru Sukses Pembelajaran Saat Pandemi

Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PPJ) kembali digulirkan Pemerintah lewat Kemendikbud di tahun ajaran baru ini. Saat situasi pandemi seperti ini Pendidikan harus tetap jalan, bagaimanapun caranya agar Sumber Daya Manusia Indonesia yang seutuhnya dapat terwujud.

Apa itu Sumber Daya Indonesia Seutuhnya? Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa tujuan Pembangunan Nasional adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Nah, untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya itulah, maka Pendidikan harus berjalan walau kondisi apapun sedang kita hadapi. Beruntung kita telah hidup di era digital, dimana era pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang sudah canggih wajib hukumnya kita manfaatkan dalam dunia pendidikan kita.

Tidak dapat dipungkiri, era digital mengharuskan orangtua dan guru dapat bersinergi agar mampu mengikuti perkembangan dunia IT sehingga dapat memanfaatkan teknologi dengan baik dalam mendukung proses belajar anak di rumah dan guru mampu memanfaatkan teknologi dengan baik saat proses pembelajaran jarak jauh atau saat tatap muka.

Luring (Luar Jaringan) dan daring (Dalam Jaringan) menjadi sesuatu yang harus kita terapkan bersama saat pembelajaran jarak jauh di masa pandemi ini, sehingga harapan esensi pembelajaran dapat terwujud. Letak geografis Indonesia yang berbentuk negara kepulauan bukanlah hambatan untuk melaksanakan proses pembelajaran, karena disamping kualitas internet yang sudah terhubung, juga karena adanya pemetaan daerah yang steril dari penyebaran covid-19, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan walau ada beberapa hambatan.

Menurut saya, ada beberapa hal yang harus kita lakukan dalam mewujudkan Esensi Pendidikan Nasional dimasa pandemi global ini, diantaranya:

Sinergi orangtua dan guru saat proses pembelajaran jarak jauh. Kuncinya orangtua harus merelakan waktu, pikiran dan pemberian sarana IT untuk kemudahan anak dalam proses pembelajaran, karena tanpa peralatan IT dan ketersediaan paket internet, maka PJJ akan mandek. Guru juga harus mampu membuat bahan ajar berbasis teknologi, sudah begitu banyak aplikasi-aplikasi yang mendukung pembuatan bahan ajar, misalnya Bandicam, Filmora, hingga KineMaster, dimana kita bisa mengolah bahan ajar di Android kita.

Orangtua memang harus bisa bekerja lebih keras lagi dan harus bisa membagi waktu antara mendampingi dan mengajari anak dengan melaksanakan profesi, pekerjaan dan pemenuhan akan tanggungjawab terhadap kebutuhan keluarga. Tidak dapat dipungkiri bahwa proses PJJ selama pandemi ini membuat orangtua harus memutar otak dan harus bisa membagi waktu untuk mendampingi anak saat belajar.

Pemenuhan akan paket data Internet Murah dan sarana Android untuk proses PJJ juga harus dapat diwujudkan sehingga esensi Pendidikan Nasional selama pandemi global ini dapat diwujudkan. Semoga di usia 75 tahun Indonesia Merdeka, Pendidikan kita semakin maju dan Merdeka Belajar terwujud di bumi NKRI.

 

Rabu, 27 Mei 2020

Empat Hal Bikin Mitsubishi Xpander 2020 Semakin Lengkap dan Menjadi Mobil Masa Depan Indonesia


Mobil Xpander 2020, Penyempurnaan Teknologi dan Desain Eksterior Memberikan Kenyamanan dan Keamanan Bagi Masyarakat Indonesia. sumber gambar: www.mitsubishi-motors.co.id
Xpander? Siapa yang tidak kenal mobil keluaran Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia? Mobil berjenis PMV ini telah mampu menyulap dan menghipnotis mata masyarakat yang melihat kendaraan baik saat lalu-lalang dijalan raya, maupun saat parkir untuk mengagumi bentuknya yang stylish dan terkesan sporty, kokoh, tangguh dan kuat, serta garang di medan sesulit apapun.
Mobil Mitsubishi MY20 atau Mitsubishi Xpander 2020, menggabungkan MPV yang stylish dan lega dengan tampilan SUV yang tangguh dan dinamis yang merupakan realisasi dari arah strategis brand Mitsubishi Motors sesuai dengan tagline global “Drive your Ambition” yang menggabungkan nilai fungsionalitas SUV, EV, dan system. Mobil berjenis Sport Manual Transmission dan GLS Automatic Transmission yang memang telah menambah persaingant ketat dengan mobil-mobil merek lain di kelasnya.
“Wow, keren, mantap!”, begitulah penilaian saya ketika pertamakali mengendarai mobil Mitsubishi Xpander. Walau hanya sekedar test drive saja. Ketika saya masuk ke mobil dan memegang setir Xpander berjenis Sport Manual Transmission.
Nah ketika saya memegang persneling untuk memundurkan mobil Xpander ke belakang, ada perbedaan mencolok dibandingkan dengan mobil-mobil sejenisnya.  
Yang memandu saya berkata “Gigi mundurnya agak beda, dimana Xpander memiliki posisi gigi mundur atau reverse di kiri atas. Jadi bapak kalau mau mundur, harus menarik cincin yang berada di bawah knob transmisi ke arah atas, lalu arahkan tuas ke posisi paling kiri untuk kemudian arahkan maju ke depan”, sambil mempraktekkannya. 
Tampilan Desain Depan yang lebih Kokoh, Kuat dan Mampu Menambah Daya Pikat, Mobil Mitsubishi Xpander 2020 Sumber gambar: www.mitsubishi-motors.co.od
Saya agak terkejut, karena biasanya untuk memundurkan bukan seperti itu. Akhirnya saya baru mengerti, ternyata inilah kelebihan Xpander setelah mendengarkan langsung penjelasan dari mas Rifat Sungkar saat wawancara berlangsung.
Mengapa gigi mundur ke depan dan pakai cincin? Ternyata lebih pada keamanan atau safety, bagi pengguna mobil transmisi manual sehingga benar-benar memberikan pengalaman berharga bagi saya. Plus berikutnya adalah saat di jalan bergelombang? Xpander tidak terlalu menghentak dan ikut merasakan goyangannya, tetapi tetap melaju dengan baik.
Penjelasan mas Rifat Sungkar sungguh menarik dan membuat para pengunjung makin penasaran untuk beralih ke Xpander. Itulah pengalaman dan kenangan ketika mengikuti test drive di acara Xpander: Tons of Real Happines .
Xpander sendiri merupakan small-MPV unggulan Mitsubishi ber-taglineYour Next Generation MPV” yang pertama sekali diperkenalkan saat pameran GIIAS tahun 2017 lalu, namun Mitsubishi Xpander langsung tancap gas dan terbukti sudah menerima banyak penghargaan bergengsi dari berbagai media dan istitusi nasional, termasuk “Car of The Year” dari Otomotif Award dan Forum Wartawan Otomotif (FORWOT). Total populasi Mitsubishi Xpander saat ini sudah mencapai lebih dari 160.000 unit. Wow?
Dan setelah mengalami penyegaran di sektor eksterior dan interior serta penambahan fitur-fitur baru yang dibutuhkan konsumen, serta pemanfaatan teknologi yang lebih baik agar produk terbaru lebih berkualitas dan semakin memberikan rasa kesempurnaan, termasuk karakteristik unggulan utama, yakni desain, performa, handling, konsumsi bahan bakar yang menjadi penilaian dalam OTOMOTIF Award, maka sekarang muncullah Mitsubishi Xpander 2020 atau sering juga disebut MobilMitsubishi MY20.
Tampilan Lampu LED Membuah Mitsubishi Xpander 2020 semakin Mantap. sumber: www.mitsubishi-motors.co.id
Lantas, mengapa produk Mitsubishi yang dikeluarkan oleh PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), distributor resmi kendaraan penumpang dan niaga ringan Mitsubishi di Indonesia dari Mitsubishi Motors Corporation (MMC) seperti Xpander 2020 sangat diminati oleh rakyat Indonesia?
Menurut saya ada empat konsep utama yang membuat Mitsubishi Xpander 2020 sangat diminati dan sangat memikat hati para konsumennya, diantaranya: (1) Desain Atraktif, mengkombinasikan desain eksterior yang tangguh dan dinamis dengan interior yang modern, mewah, dan lapang, serta memiliki banyak fungsi dan kegunaan layaknya MPV masa depan. Hal ini didukung  oleh Headlamp atraktif dan LED Position Lamp, Desain Dynamic Shield, serta bodi kuat dan kokoh.  
(2) Ruang Kabin yang Lapang dan Nyaman, “Kita ngomong tidak usah teriak-teriak, dibelakang ngomong, didepan dengar”, begitu penjelasan mas Rifat Sungkar menggambarkan kelebihan Xpander. Terbesar dikelasnya, sehingga menjadi kendaraan yang cocok untuk keluarga yang dilengkapi dengan Armrest fungsional, kemudahan akses keluar-masuk, posisi duduk yang nyaman di semua baris, lantai bagasi yang dapat direbahkan tanpa celah, serta ruang bagasi luas dan serbaguna.
(3) Interior Fungsional, dengan tersedia banyak tempat penyimpanan serbaguna, kemudian power outlet untuk semua baris, fleksibilitas pengaturan posisi mengemudi, sistem operasi keyless, serta sistem hiburan yang menunjang suasana kabin yang baik.
(4) Kenyamanan dan Keamanan Berkendara, ditunjang dengan performa berkendara stabil dan nyaman, ruang kabin yang senyap, mesin bertenaga, efisien, dan beragam fitur keamanan yang terdapat di Xpander menjadikan Xpander mendapatkan beragam penghargaan, diantaranya: Favorite Car by Survey (2018), Best Low MPV, Car of the Year, dan banyak lagi. Belum lagi, XPANDER raih skor keamanan empat bintang dari ASEAN New Car Asesssment Program (NCAP). Xpander memiliki dual airbags dan pengingat pada sabuk pengaman depan, baik untuk pengemudi, maupun untuk penumpang depan.
Belum lagi bicara tentang Kemudahan layanan service Mitsubishi yang semakin memberikan kemudahan kepada konsumen untuk mendapatkan service dan pelayanan yang lebih baik dan lebih dapat memuaskan para pelanggan yang semakin dimanjakan dengan berbagai kemudahan.
Kepuasan pelanggan adalah salah satu nilai jual paling tinggi, maka memberikan kemudahan layanan service Mitsubishi pastilah suatu keharusan, dimana pelayanan purna jual merupakan suatu praktek bahwa pelanggan sebagai prioritas utama untuk melampaui harapan konsumen.
Sebagai bentuk aplikasi dari Kemudahan layanan service Mitsubishi, maka ada program bernama Mitsubishi One yang hadir dengan lima pilar utama dengan fokus utamanya memberikan pelayanan terbaik yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, diantaranya:
One Spirit, semangat memberikan pelayanan terbaiknya untuk memenuhi kebutuhan para konsumen. One Hospitality Standard, melayani dengan senyum dan tanggap memberikan solusi. One Sevice Standard, memastikan konsumen mendapatkan kualitas pelayanan dengan sistem yang terintegritas dan akurat. One Unity, kendaraan konsumen diperlakukan layaknya kendaraan sendiri oleh teknisi, dan One Vision, dimana MMKSI akan terus berinovasi dalam pelayanan dan mencari solusi dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
Hal-hal inilah yang membuat Mobil Mitsubishi MY20 atau Xpander 2020  semakin berinovasi dan menyempurnakan produknya agar lebih diminati lagi dan mendapatkan hati yang lebih antusias dan permintaan pasar yang luar biasa, walau dalam keadaan pandemik seperti ini.
Semoga produk Mitsubishi seperti Mobil Mitsubishi MY20 atau Mitsubishi Xpander 2020 semakin menjadi kendaraan Small MPV yang digemari dan menjawab kebutuhan gaya hidup masyarakat Indonesia yang tidak hanya memberikan fitur lengkap, tetapi juga menjamin keamanan dan kenyamanan selama berkendara. Selamat datang Xpander 2020.
"Artikel ini diikutsertakan dalam lomba menulis blog DBP Academy x TempoBlogger Writing Competition"