Transportasi Unggul Adalah Jalan Menuju Indonesia Maju. Transportasi Darat, Laut, Udara Yang Tersedia Menjadi Modal Awal Konektivitas Bagi Indonesia Sebagai Negara Kepulauan |
Siapa bilang pembangunan infrastruktur itu tidak penting? Fakta
membuktikan bahwa dengan pembangunan infrastruktur jalan, bandara, bendungan,
jembatan, pelabuhan kecil, pelabuhan besar, pembangkit listrik, serta saluran
komunikasi, akan memberikan beribu manfaat bagi terbukanya ‘jalan’ perkembangan
dan pertumbuhan ekonomi, walau pelan tapi pasti.
Sejarah membuktikan dengan adanya pembangunan infrastruktur maka sebuah
negara akan mengalami kemajuan yang pesat, karena mampu memperlancar urat nadi
yang menjadi ciri khas daerah-derah tertentu akan ter-ekspose ke permukaan umum
dan dikenal banyak orang setelah terbukanya jalur transportasi dan komunikasi.
Apalagi dengan wilayah geografis tanah air Indonesia yang terdiri dari
wilayah-wilayah berbentuk kepulauan, mengharuskan pembangunan infrastruktur
adalah prioritas utama untuk menjaga persatuan dan kesatuan serta mengurangi
disparitas dan kesejangan sosial.
Mungkin dari kita masih banyak yang tidak mengetahui berapa pulau yang
dimiliki oleh Indonesia sehingga dikatakan sebagai negara kepulauan? Atau
sehingga masih banyak yang berkata untuk apa kita membangun infrastruktur?
Apakah bisa makan hanya dari infrastruktur doank?
Jelas pembangunan infrastruktur adalah modal dan tujuan untuk
mempersatukan nusantara dalam bingkai NKRI. Jika kita ingin negara kita aman,
makmur, sejahtera, dan tetap menjunjung tinggi sila ke-3 Persatuan dan Kesatuan
Indonesia? Maka Indonesia yang memiliki 17.504 pulai yang tersebar di 32
Provinsi (sebelum terjadi pemekaran Kalimantan Utara dan Sulawesi Barat), harus
benar-benar diperhatikan pembangunan infrastrukturnya maupun kesejahteraan
rakyatnya.
Menyadari akan pentingnya pembangunan infrastruktur sebagai pondasi yang
kuat untuk melangkah menjadi negara maju, maka Presiden Republik Indonesia,
Joko Widodo yang kembali memenangi Pilpres 2019, masih akan tetap menggenjot
pembangunan infrastruktur, terutama di luar pulau Jawa.
Dan dalam empat tahun terakhir semenjak menjadi RI-1, Jokowi melakukan
pembangunan infrastruktur secara masif dan merata di seluruh pelosok tanah air.
Sesuai dengan program Nawa Cita, pemerintah membuktikan komitmen untuk
mewujudkan pembangunan dari pinggiran dan desa.
Prioritas pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan daya saing
nasional dan pemerataan hasil pembangunan, sekaligus untuk mengurangi
disparitas antar wilayah, maka Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat), Basuki Hadimuljono mengatakan, terdapat lima kategori infrastruktur prioritas,
yakni: energi, transportasi, sumber daya air, komunikasi, dan pemukiman.
Hasil dari genjotan pembangunan infrastruktur yang di pelopori oleh
Presiden Jokowi dan yang menjadi panglima pengawas pembangunan, Basuki
Hadimuljono bisa kita lihat sekarang.