perubahan metode pengajaran, dari hanya menulis dan ceramah ke metode mengajar dengan menggunakan perangkat TIK. Pemanfaatan Infokus, laptop untuk mengajar |
Dunia pendidikan
di Indonesia sudah identik dengan pernyataan yang satu ini, “Ganti Menteri, ganti Kebijakan”.
Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional seperti yang
tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 maupun dalam Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab, telah mengalami perubahan seiring dengan perkembangan era
Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Workshop atau Seminar yang pernah dilakukan oleh Kominfo di Medan tahun 2014, seharusnya acara seperti ini sering-sering dilakukan agar Generasi kita makin mantap memanfaatkan TIK untuk pendidikan |
TIK (Bahasa
Inggris : Information and Communication
Technologies; ICT), adalah segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan,
manipulasi, pengelolaan, perpindahan informasi dari media yang satu ke media
yang lain dengan menggunakan teknologi yang berkembang dengan pesatnya. Di era
pendidikan, TIK muncul sebagai hasil dari kemajuan pendidikan itu dan TIK
digunakan untuk memudahkan Transfer
Knowledge (perpindahan ilmu pengetahuan) oleh Guru kepada peserta didik
dalam proses belajar mengajar di sekolah secara langsung maupun dengan
menggunakan media perantara lainnya. Jadi, TIK merupakan hasil rekayasa ciptaan
dari perkembangan dunia pendidikan untuk memudahkan proses penyampaian
Informasi, materi pembelajaran, metode komunikasi yang lebih komplet oleh
Pengajar ke siswa sehingga siswa lebih mudah mengerti apa yang disampaikan oleh
Pengajar tersebut.
Sejarah Perkembangan Internet Awal Era TIK
Perkembangan TIK
yang pesat diawali ketika Antonio Meucci telah menemukan alat komunikasi
Telepon tahun 1849 yang berperan penting merubah paradigma (pola pikir) dan perkembangan Teknologi Informasi dan
Teknologi Komunikasi. Sejarah perlu diluruskan, karena Kongres Amerika Serikat
tanggal 11 Juni 2002 menetapkan bahwa penemu telepon pertama sekali adalah
Antonio Santi Giuseppe Meucci (1849), bukan Alexander Graham Bell (1876). Penemuan inilah yang mengawali sejarah
panjang TIK sampai ke Indonesia. Dari telepon berkembang menjadi pengadaan
jaringan komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan
kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif
pertama yang dibangun manusia untuk jaringan awal komunikasi global. Memasuki
abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910 – 1920, terwujud sebuah transmisi (perpindahan) suara tanpa
kabel melalui siaran radio AM maupun FM. Komunikasi audio ini berkembang dengan pesat yang diikuti dengan
perkembangan transmisi komunikasi audio-visual tanpa kabel, yang
berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an.
Maka pada tahun
1943 Komputer elektronik beroperasi untuk pertama kalinya, lalu diikuti oleh
tahapan miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistor pada
tahun 1947 dan rangkaian terpadu (integrated
electronics) pada tahun 1957. Perkembangan teknologi elektronika inilah
yang menjadi cikal bakal berkembangnya TIK hingga saat ini, apalagi terjadinya
Perang Dingin antara blok Barat (Amerika Serikat dan sekutunya) dengan blok
Timur (Uni Sovyet) memacu kedua negara adikuasa tersebut untuk saling
berlomba-lomba menciptakan Teknologi Komunikasi dan Informasi yang super cepat
dalam mengolah dan mendapatkan informasi tentang penggunaan Nuklir pada saat itu. Amerika Serikat
berhasil menciptakan jaringan komputer pertama yang diprakarsai oleh lembaga
yang bernama ARPAnet (Advanced
Research Project Agency) yang di danai oleh Departemen Pertahanan dan
Keamanan Amerika dengan melibatkan empat Universitas ternama di Amerika
Serikat, yaitu SRI (Stanford Research
Institute), UCLA (Universitas on
California of Los Angles), Universitas
Utah Charley Kline, dan Universitas
California Santa Barbara (UCSB), digunakan IMP (Interface Message Processor) untuk menjembatani komputer dan
saluran telepon untuk menghubungkan antara Universitas yang satu dengan yang
lainnya yang akhirnya tahun 1970 melahirkan DARPA
(Defense Advanced Research Project), terus berkembang dan tahun 1985,
National Science Foundation membangun jaringan dari lima super komputer yang
disebut NSFNet yang mendasari terbentuknya istilah Internet.
Sejarah TIK Dalam Kurikulum Pendidikan di
Indonesia
Tahun 1995,
mulailah dikenal teknologi World Wide Web,
yaitu teknologi yang berfungsi untuk melakukan proses pertukaran data. Internet
ini dapat menyediakan informasi dalam bentuk multimedia, kapan saja, dimana
saja, tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Perkembangan Komputer dan Internet
ini merambah juga hingga ke Indonesia di awal tahun 1990-an. Pada awalnya
Komputer ini digunakan untuk mengolah informasi, menyimpan dan menghitung data.
Intinya untuk memudahkan pekerjaan manusia dalam melakukan perhitungan
aritmatika tanpa menggunakan alat bantu.
Di Indonesia
sendiri, perkembangan TIK ini direspon dengan sangat lamban, apalagi di era
Orde Baru, dimana Pemerintah mendoktrinasi agar semua kebijakan Pemerintah
dipatuhi. Pola pikir, kemampuan berkomunikasi dan pemanfaatan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi untuk sarana Pendidikan dibatasi, Pemerintah Orde Baru lebih
mengutamakan orientasi politiknya dalam dunia pendidikan kita sehingga kita
tertinggal jauh dari Jepang, Korsel, dan Singapura dalam hal pemanfaatan TIK
sebagai sumber dan sarana belajar – mengajar untuk mencetak SDM yang lebih
unggul dan mampu sebagai penopang pembangunan yang sedang galak-galaknya
dilakukan Pemerintah saat itu.
Baru setelah di
era Reformasi yang diawali jatuhnya rezim Orde Baru, dunia pendidikan kita
ditata kembali. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 2004 dalam Prinsip
Pengembangan Kurikulum menempatkan adanya Perkembangan Pengetahuan dan
Teknologi Informasi yang disebut dengan istilah telematika (telematics) atau disingkat dengan TIK.
Masuknya mata pelajaran ini tujuannya untuk menjawab kebutuhan, kemajuan, dan
perkembangan jaman, serta upaya untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi
Sumber Daya Manusia Indonesia dalam menghadapi persaingan, khususnya AFTA
maupun MEA.
Ide untuk
menggunakan mesin-belajar, membuat simulasi proses-proses yang rumit, animasi
proses-proses yang sulit dideskripsikan sangat menarik minat praktisi
pembelajaran. Pemanfaatan Komputer dan Internet sangat menarik diaplikasikan
dalam dunia pendidikan, mulai dari penggunaan e-book, e-learning, e-laboratory,
e-education, e-library, dan sebagainya yang dimaknai belajar
berdasarkan teknologi elektronika digital
untuk memudahkan proses belajar-mengajar tanpa harus dibatasi oleh ruang dan
waktu. Pemanfaatan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan adalah upaya
lain oleh Pemerintah untuk menyebarkan informasi ke satuan-satuan pendidikan
yang tersebar di seluruh nusantara.
Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 semakin mempertegas peranan TIK dalam
memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Mata pelajaran TIK sudah didesain
semenarik mungkin dan disesuaikan dengan tuntutan dan perkembangan jaman.
Kompetensi dan kemampuan mata pelajaran TIK disesuaikan dengan tuntutan
kebutuhan dunia kerja, sehingga banyak lulusan SMA, SMK sederajat langsung
dapat diterima kerja di perusahaan-perusahaan lokal maupun asing dengan
berbekal soft-skill dalam
mengoperasikan Komputer. Munculnya Lembaga-Lembaga Pendidikan dan Pelatihan
Komputer, banyaknya penerimaan tenaga guru atau instruktur untuk mengajar mata
pelajaran TIK, juga penyediaan sarana dan prasarana di sekolah-sekolah menjadi
tantangan utama dalam memajukan dunia pendidikan saat ini. Keberadaan Guru yang
mengajar mata pelajaran TIK di sekolah juga pengadaan sarana Laboratorium
Komputer mengharuskan Pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan harus menyediakan anggaran Pendidikan lebih banyak, jika ingin mata
pelajaran TIK eksis untuk diajarkan dan menjadi mata pelajaran unggulan dalam
meningkatkan daya saing SDM yang berkualitas dalam menghadapi AFTA maupun MEA.
Manfaat
TIK dan Penerapannya Dalam Dunia Pendidikan
Keberadaan mata
pelajaran TIK juga menuntut kreativitas dan inovasi guru untuk memanfaatkan
sarana Teknologi Komunikasi dan Informasi dalam memberikan materi ajar kepada
para muridnya. Guru dituntut agar belajar dan berlatih kembali untuk
menggunakan aplikasi-aplikasi yang
tersedia untuk memberikan bahan pembelajaran dengan lebih menarik. Tidak
sekedar metode ceramah, menulis dipapan tulis (whiteboard), namun guru sekarang dituntut lebih kreatif mengajar
dengan memanfaatkan perangkat TIK dan memanfaatkan dana sertifikasi untuk
mempersenjatai diri mereka dengan membeli perangkat TIK, seperti Laptop,
Notebook, dan melatih diri mereka untuk belajar aplikasi yang mendukung materi
yang akan diajarkan. Manfaat TIK dalam dunia pendidikan sudah sangat penting
fungsinya, antara lain : (1) memudahkan guru dan siswa dalam mencari sumber
belajar alternatif. (2) bagi siswa, dapat memperjelas materi yang telah
disampaikan oleh guru, karena siswa mampu mencari penjelasan materi lebih rinci
yang disertai gambar juga ada animasi yang menarik. (3) dapat berlatih soal
dengan memanfaatkan uji kompetensi maupun website-website penyedia
latihan-latihan online melalui jaringan Internet. (4) cara belajar lebih
efisien, lebih efektif dan dapat diakses kapan saja dan dimana saja, tergantung
kemauan para siswa. (5) wawasan guru dan siswa bertambah dengan mengakses
sumber belajar yang begitu banyak, (6) meringankan guru dalam membuat contoh
soal, dalam pemanfaatan waktu belajar dengan menghemat tulisan di papan tulis
karena media belajar sudah dipersiapkan dengan baik. (7) dapat mengetahui dan
mengikuti perkembangan materi pembelajaran setiap mata pelajaran, maupun
info-info terbaru seputar pendidikan, membantu siswa dalam mendalami materi
secara individu maupun perkelompok selain di sekolah. (8) membantu guru dan
siswa lebih mengerti akan manfaat perkembangan TIK dalam dunia pendidikan.
Peserta didik antusias mengikuti acara workshop pemanfaatan TIK dalam mengoptimalkan prestasi dan proses belajar siswa yang diselenggarakan oleh Kominfo |
Jika benarlah hal-hal
diatas merupakan efek ataupun manfaat penggunaan perangkat TIK di era
globalisasi ini, maka sudah seharusnya mata pelajaran TIK ini dikuatkan
fungsinya dalam pendidikan bukannya malah dihilangkan atau diintegrasikan
dengan mata pelajaran lain seperti dalam Kurikulum 2013. Mata pelajaran yang
usianya paling muda ini seharusnya mampu menjadi senjata yang perlu diasah
pelurunya sehingga mampu menghasilkan generasi muda Indonesia yang
mampu berdaya saing, minimal mampu mengikuti, pencipta, bukan jadi penonton di
era AFTA atau MEA yang sudah diambang pintu. Alangkah sedihnya jika SDM kita
hanya jadi penonton dan korban penggunaan perangkat TIK itu sendiri, namun kita
harus optimis dunia pendidikan kita mampu mewujudkan Generasi yang mempunyai
IMTAQ (Iman dan Taqwa) kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menguasai IPTEK (Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi) untuk memajukan Indonesia di segala bidang.
Harapan kami
para Guru TIK agar BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan), maupun Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, juga kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika
Republik Indonesia agar sama-sama berembuk dalam mengembangkan materi atau bahan
ajar yang menjadi standar di Kurikulum mengenai pelajaran TIK di sekolah mulai
dari tingkat Sekolah Dasar, SMP, SMA/SMK hingga Perguruan Tinggi nantinya,
sehingga Negara kita bisa berkembang layaknya negara lain yang sudah sukses
dengan memanfaatkan TIK untuk meningkatkan kemajuan negaranya seperti
Singapura, Korea Selatan hingga Jepang.
Pemanfaatan TIK
yang benar akan dapat meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia ke depannya,
oleh karena itu penguatan pemanfaatan TIK di sekolah-sekolah akan menjadi basis
kuat dalam membangun dan membudayakan masyarakat Indonesia berbasis pengetahuan
agar dapat bersaing di era globalisasi ini. Semoga !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar