Sun Life Financial, Solusi Mimpi Anda |
Tahun 2015,
tahun dengan shio Kambing Kayu ini diramalkan rezeki akan mudah, Amin. Namun,
kenyataannya di tahun shio Kambing ini, ternyata Rupiah melemah dan diprediksi
akan menimbulkan krisis bagi Indonesia setelah Rupiah terpuruk di angka Rp.
14.122 yang mengakibatkan Indonesia diambang krisis ekonomi apabila Pemerintah
tidak dapat segera mengatasinya dan seluruh rakyat Indonesia tidak segera
mengeratkan ikat pinggang untuk berhemat dan pandai-pandai dalam mengelola
keuangan mereka.
Bicara tentang
ekonomi, maka kita bicara tentang keuangan. Bicara tentang keuangan, maka kita
bicara tentang pendapatan dan pengeluaran (Income
and Expenditure) yang berasal dari gaji atau pendapatan lainnya dan
pengeluaran adalah hasil dari pendapatan yang kita keluarkan untuk memenuhi
kebutuhan hidup kita. Kebutuhan hidup ini beragam, sesuai juga dengan kondisi
yang kita alami. Ada kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tertier yang semuanya
tentunya sangat ingin kita penuhi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan yang
kita hadapi. Namun, saat ini lagi-lagi kita harus mampu memilah mana kebutuhan
yang mendesak, mana kebutuhan yang dapat dipenuhi lain waktu dan butuh proses serta
perencanaan yang matang untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Di era kekinian,
untuk masa depan yang lebih baik setiap pribadi selaku orang tua dalam keluarga
sangat dituntut untuk mampu mengelola keuangan dengan bijak. Sikap hidup
sederhana dan berhemat adalah langkah bijak untuk menghindarkan keluarga dari
krisis ekonomi yang sudah dan sedang mengancam perekonomian keluarga dan
negara. Negara akan benar-benar krisis apabila sikap hidup para warga negaranya
juga doyan berfoya-foya.
Namun, krisis
akan teratasi apabila warga masyarakatnya mampu menjaga sikap konsumtif dan mampu menjaga keuangan
dengan bijak dengan jalan menginvestasikan keuangan mereka dan juga
mengansuransikan hidupnya demi masa depan keluarga yang ditinggalkannya.
Bijak Mengelola Keuangan Ala Guru
Walau tidak
pernah mengikuti seminarnya, karena belum pernah mendapat undangan (atau belum
pernah melakukan seminar) di Medan, namun saya sangat mengagumi sosok Safir
Senduk, seorang konsultan perencana keuangan ternama berkata, “Diantara banyak
profesi, termasuk profesi saya (Guru), pengusaha, karyawan, dan lainnya,
manakah yang paling kaya?”. Tentunya jawabannya bermacam-macam, namun yang
pasti menurut beliau yang paling kaya adalah orang yang paling banyak
investasinya. Kenapa yang paling kaya yang paling banyak investasinya? Ternyata
alasannya sederhana, karena kekayaan itu tidak di ukur dari besarnya
penghasilan, tingginya jabatan maupun banyaknya barang konsumtif yang dimiliki.
Semakin banyak investasinya, maka semakin kayalah seseorang itu.
Contoh Presentasi Pak Safir Senduk yang menggelitik. Sumber : Google |
Tentunya apa
yang dijelaskan oleh Safir Senduk ini berseberangan dan bertentangan dengan
pola pikir (mindset), tingkah laku
dan karakter atau tabiat dari berbagai lapisan masyarakat Indonesia yang
cenderung konsumtif, mengabaikan manfaat menabung, apalagi berinvestasi atau
mengansuransikan hidupnya demi masa depan yang lebih baik. Untuk itulah saya
mencoba berbagi pengalaman dalam tulisan ini untuk mengubah karakter kita agar
bijak dalam mengelola keuangan dengan menggunakan fungsi otak kanan dan otak
kiri dalam menghasilkan uang untuk dikelola dengan lebih baik.
Otak kiri,
berhubungan dengan Logika. Orang yang
dominan dalam menggunakan otak kiri umumnya akan mendalami suatu bidang secara
mendalam dan menjadi seorang spesialis dalam bidang tersebut dan mendapatkan
gaji yang besar atas spesialisasi yang dia tekuni. Otak kanan berhubungan
dengan Insting. Orang yang dominan
dalam menggunakan otak kanan lebih generalis karena pada umumnya mereka belajar
berbagai macam bidang dan walaupun tidak sampai mendalami suatu bidang, namun
karena mereka memiliki ketertarikan untuk mempelajari berbagai bidang, mereka
jadi memiliki cukup banyak bidang pengetahuan dan kemampuan (self skills). Sehingga pengguna Otak
Kanan memiliki potensi sumber penghasilan lebih besar dari berbagai bidang yang
dia ketahui.
Tentunya kedua
Otak ini sama baiknya, dalam bertindak mengelola keuangan ataupun dalam
melakukan pekerjaan, kedua otak ini harus digunakan. Misalnya, dalam membuka
bisnis jangan terlalu banyak menggunakan otak kiri, karena pastinya akan mikir
terus, sehingga bisnisnya nga jadi-jadi. Begitu juga kala kita membangun rumah
misalnya, jangan terlalu menggunakan otak kanan karena membangun rumah tidak
menggunakan isting melulu, tapi harus dengan perhitungan yang matang dan mantap
dari mendesain rumah, membeli alat bangunan, hingga membangun sampai selesai
perlu perhitungan yang mantap.
Walau telah
menjalani prosesi Guru yang memiliki penghasilan tetap, namun saya masih
khawatir akan masa depan anak-anak dan keluarga, oleh karena itu saya harus
dapat mengelola cashflow yang saya
miliki dengan baik. Berhubung saya masih merasa pada urutan Cashflow Orang Menengah, dimana
penghasilan saya, saya sisihkan sedikit untuk membeli barang konsumtif dan
sisanya untuk pengeluaran sehari-hari. Jadi misalnya perbulan income 5 juta, dikeluarkan 1,5 juta
untuk membeli barang konsumtif (tas, baju, make-up istri, sepatu, dan
lain-lain), lalu sisanya 3 juta dikeluarkan untuk menutupi pengeluaran,
misalnya seperti menabung, bayar premi asuransi, investasi uang sekolah anak,
dan lain-lain.
Perencanaan Masa Depan Dengan Sun Life
Financial Indonesia
Pertama sekali
dengar nama Sun Life Financial, sekitar tahun 2012 ketika itu saya dikenalkan
oleh teman satu sekolah mantan Seminari Menengah, Pematang Siantar. Namun, baru
tahun 2015 kala istri saya bisa menjadi bagian dari Sun Life Financial baru
saya bisa ambil bagian dari program Brilliance Sejahtera, dengan planning pendidikan anak, kesehatan,
wisata rohani, pensiunan, modal usaha dan proteksi usaha, yang menurut saya
sangat banyak manfaatnya untuk keluarga, orang tua, dan wujud kepedulian
terhadap orang-orang yang mencintai dan kita cintai. Inilah wujud tugas dan
tanggung jawab terhadap mereka, walau secara logika, saya sudah mendapatkan itu
semua ketika saya sudah menjadi PNS, namun dari pemahaman yang saya dapat
ketika mengikuti seminar-seminar bahwa itu semua tidak cukup.
Oleh karena itu,
ketika istri saya sudah bisa menjadi bagian dari Sun Life Financial Indonesia,
maka sayapun menyisihkan uang saya dengan mengikuti asuransi sebagai investasi
masa depan dan berjaga-jaga ketika suatu saat kita meninggalkan dunia ini tanpa
hutang, tetapi anak-cucu kita tersenyum ketika mereka mendapat santunan.
Sun Life
Financial adalah sebuah organisasi jasa keuangan Internasional asal Kanada yang
menyediakan aneka produk asuransi dan wealth
management untuk nasabah individu serta Korporate dan sudah berdiri sejak
150 tahun yang lalu, tepatnya tahun 1865. Saat ini Sun Life Financial sudah
beroperasi di pasar utama dunia, seperti di Kanada, Amerika Serikat, Inggris,
Irlandia, Hongkong, Filiphina, Indonesia, Jepang, China dan Bermuda. Selain itu,
saham Sun Life Financial juga diperdagangkan di beberapa bursa saham seperti di
Toronto, New York, dan Philiphina.
Yang membuat
saya percaya akan Sun Life Financial, ketika krisis tahun 2008, PT. Sun Life
Financial adalah salah satu perusahaan global yang tidak terkena dampaknya sama
sekali sehingga mendapat predikat 100 most sustainable Company in the whole
wide world. Nah, bukankah tahun 2015 ini akan diprediksi seperti tahun 2008,
krisis didepan mata? Apa salahnya jika Anda menyisihkan sedikit uang Anda dan
anda investasikan di Sun Life Financial, sehingga Anda memiliki kebijakan untuk
mengelola keuangan Anda?
Di Indonesia Sun
Life telah berdiri sejak tahun 1995 dengan produk-produk unggulannya, mulai
dari produk proteksi dan pengelolaan kekayaan, termasuk asuransi jiwa,
pendidikan, kesehatan, dan perencanaan hari tua. Maka Sun Life memiliki Misi
untuk membantu keluarga Indonesia mencapai kesejahteraan dengan kemapanan
finansial.
Belum Terlambat Untuk Berinvestasi
Dengan menyisihkan
Gaji atau pendapatan perbulan sebesar Rp. 300.000,- atau pertriwulan Rp.
900.000,- maka saya sudah merasakan dapat melakukan kebijakan untuk
menginvestasikan keluarga yang saya miliki untuk masa depan yang lebih baik, begitu
banyak manfaat yang saya dapat dengan investasi seperti ini. Yang pastinya saya
sudah mempersiapkan dana pendidikan untuk anak-anak kelak nantinya, juga untuk
hari tua dan modal usaha apabila sudah pensiun suatu saat nanti.
Mengingat kata-kata
pak Safir Senduk, “Jangan pernah merasa terlalu muda untuk menyiapkan dana
untuk masa depan Anda, karena segala sesuatu akan lebih baik bila dipersiapkan
sedini mungkin.” Wah super sekali wejangan pak Safir ini, oleh karena itu mari
kita atur keuangan kita, karena kita yang sanggup mengontrol pengeluaran.
Hmmm benar neh pak Safir...makanya jangan banyak utang..he.he.he.. sumber: Google |
“Hidup ini
indah, yang bikin ribet itu adalah tagihan-tagihannya.” Oleh karena itu, mulai
dari sekarang marilah kita hidup sederhana, tidak boros dan konsumtif, tetapi
ambillah yang seperlunya saja, sebab :
“Dalam hukum
Newton, tekanan berbanding lurus dengan gaya.” Artinya, “Jika hidup Anda penuh
tekanan, mungkin karena hidup Anda kebanyakan gaya.”
So, marilah kita
dengan bijak mengatur keuangan dengan berinvestasi....mari kita investasikan
hidup kita banyak-banyak...Semoga...!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar