Selasa, 01 September 2015

Menginvestasikan Diri dan Keluarga, Trik Jitu dan Bijaksana Mengelola Keuangan

Sun Life Financial, Solusi Mimpi Anda

Tahun 2015, tahun dengan shio Kambing Kayu ini diramalkan rezeki akan mudah, Amin. Namun, kenyataannya di tahun shio Kambing ini, ternyata Rupiah melemah dan diprediksi akan menimbulkan krisis bagi Indonesia setelah Rupiah terpuruk di angka Rp. 14.122 yang mengakibatkan Indonesia diambang krisis ekonomi apabila Pemerintah tidak dapat segera mengatasinya dan seluruh rakyat Indonesia tidak segera mengeratkan ikat pinggang untuk berhemat dan pandai-pandai dalam mengelola keuangan mereka.

Bicara tentang ekonomi, maka kita bicara tentang keuangan. Bicara tentang keuangan, maka kita bicara tentang pendapatan dan pengeluaran (Income and Expenditure) yang berasal dari gaji atau pendapatan lainnya dan pengeluaran adalah hasil dari pendapatan yang kita keluarkan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita. Kebutuhan hidup ini beragam, sesuai juga dengan kondisi yang kita alami. Ada kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tertier yang semuanya tentunya sangat ingin kita penuhi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan yang kita hadapi. Namun, saat ini lagi-lagi kita harus mampu memilah mana kebutuhan yang mendesak, mana kebutuhan yang dapat dipenuhi lain waktu dan butuh proses serta perencanaan yang matang untuk memenuhi kebutuhan tersebut.


Di era kekinian, untuk masa depan yang lebih baik setiap pribadi selaku orang tua dalam keluarga sangat dituntut untuk mampu mengelola keuangan dengan bijak. Sikap hidup sederhana dan berhemat adalah langkah bijak untuk menghindarkan keluarga dari krisis ekonomi yang sudah dan sedang mengancam perekonomian keluarga dan negara. Negara akan benar-benar krisis apabila sikap hidup para warga negaranya juga doyan berfoya-foya.

Namun, krisis akan teratasi apabila warga masyarakatnya mampu menjaga sikap konsumtif dan mampu menjaga keuangan dengan bijak dengan jalan menginvestasikan keuangan mereka dan juga mengansuransikan hidupnya demi masa depan keluarga yang ditinggalkannya.

Bijak Mengelola Keuangan Ala Guru
Walau tidak pernah mengikuti seminarnya, karena belum pernah mendapat undangan (atau belum pernah melakukan seminar) di Medan, namun saya sangat mengagumi sosok Safir Senduk, seorang konsultan perencana keuangan ternama berkata, “Diantara banyak profesi, termasuk profesi saya (Guru), pengusaha, karyawan, dan lainnya, manakah yang paling kaya?”. Tentunya jawabannya bermacam-macam, namun yang pasti menurut beliau yang paling kaya adalah orang yang paling banyak investasinya. Kenapa yang paling kaya yang paling banyak investasinya? Ternyata alasannya sederhana, karena kekayaan itu tidak di ukur dari besarnya penghasilan, tingginya jabatan maupun banyaknya barang konsumtif yang dimiliki. Semakin banyak investasinya, maka semakin kayalah seseorang itu.
Contoh Presentasi Pak Safir Senduk yang menggelitik. Sumber : Google

Tentunya apa yang dijelaskan oleh Safir Senduk ini berseberangan dan bertentangan dengan pola pikir (mindset), tingkah laku dan karakter atau tabiat dari berbagai lapisan masyarakat Indonesia yang cenderung konsumtif, mengabaikan manfaat menabung, apalagi berinvestasi atau mengansuransikan hidupnya demi masa depan yang lebih baik. Untuk itulah saya mencoba berbagi pengalaman dalam tulisan ini untuk mengubah karakter kita agar bijak dalam mengelola keuangan dengan menggunakan fungsi otak kanan dan otak kiri dalam menghasilkan uang untuk dikelola dengan lebih baik.

Otak kiri, berhubungan dengan Logika. Orang yang dominan dalam menggunakan otak kiri umumnya akan mendalami suatu bidang secara mendalam dan menjadi seorang spesialis dalam bidang tersebut dan mendapatkan gaji yang besar atas spesialisasi yang dia tekuni. Otak kanan berhubungan dengan Insting. Orang yang dominan dalam menggunakan otak kanan lebih generalis karena pada umumnya mereka belajar berbagai macam bidang dan walaupun tidak sampai mendalami suatu bidang, namun karena mereka memiliki ketertarikan untuk mempelajari berbagai bidang, mereka jadi memiliki cukup banyak bidang pengetahuan dan kemampuan (self skills). Sehingga pengguna Otak Kanan memiliki potensi sumber penghasilan lebih besar dari berbagai bidang yang dia ketahui.

Tentunya kedua Otak ini sama baiknya, dalam bertindak mengelola keuangan ataupun dalam melakukan pekerjaan, kedua otak ini harus digunakan. Misalnya, dalam membuka bisnis jangan terlalu banyak menggunakan otak kiri, karena pastinya akan mikir terus, sehingga bisnisnya nga jadi-jadi. Begitu juga kala kita membangun rumah misalnya, jangan terlalu menggunakan otak kanan karena membangun rumah tidak menggunakan isting melulu, tapi harus dengan perhitungan yang matang dan mantap dari mendesain rumah, membeli alat bangunan, hingga membangun sampai selesai perlu perhitungan yang mantap.

Walau telah menjalani prosesi Guru yang memiliki penghasilan tetap, namun saya masih khawatir akan masa depan anak-anak dan keluarga, oleh karena itu saya harus dapat mengelola cashflow yang saya miliki dengan baik. Berhubung saya masih merasa pada urutan Cashflow Orang Menengah, dimana penghasilan saya, saya sisihkan sedikit untuk membeli barang konsumtif dan sisanya untuk pengeluaran sehari-hari. Jadi misalnya perbulan income 5 juta, dikeluarkan 1,5 juta untuk membeli barang konsumtif (tas, baju, make-up istri, sepatu, dan lain-lain), lalu sisanya 3 juta dikeluarkan untuk menutupi pengeluaran, misalnya seperti menabung, bayar premi asuransi, investasi uang sekolah anak, dan lain-lain.

Perencanaan Masa Depan Dengan Sun Life Financial Indonesia
Pertama sekali dengar nama Sun Life Financial, sekitar tahun 2012 ketika itu saya dikenalkan oleh teman satu sekolah mantan Seminari Menengah, Pematang Siantar. Namun, baru tahun 2015 kala istri saya bisa menjadi bagian dari Sun Life Financial baru saya bisa ambil bagian dari program Brilliance Sejahtera, dengan planning pendidikan anak, kesehatan, wisata rohani, pensiunan, modal usaha dan proteksi usaha, yang menurut saya sangat banyak manfaatnya untuk keluarga, orang tua, dan wujud kepedulian terhadap orang-orang yang mencintai dan kita cintai. Inilah wujud tugas dan tanggung jawab terhadap mereka, walau secara logika, saya sudah mendapatkan itu semua ketika saya sudah menjadi PNS, namun dari pemahaman yang saya dapat ketika mengikuti seminar-seminar bahwa itu semua tidak cukup.

Oleh karena itu, ketika istri saya sudah bisa menjadi bagian dari Sun Life Financial Indonesia, maka sayapun menyisihkan uang saya dengan mengikuti asuransi sebagai investasi masa depan dan berjaga-jaga ketika suatu saat kita meninggalkan dunia ini tanpa hutang, tetapi anak-cucu kita tersenyum ketika mereka mendapat santunan.

Sun Life Financial adalah sebuah organisasi jasa keuangan Internasional asal Kanada yang menyediakan aneka produk asuransi dan wealth management untuk nasabah individu serta Korporate dan sudah berdiri sejak 150 tahun yang lalu, tepatnya tahun 1865. Saat ini Sun Life Financial sudah beroperasi di pasar utama dunia, seperti di Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hongkong, Filiphina, Indonesia, Jepang, China dan Bermuda. Selain itu, saham Sun Life Financial juga diperdagangkan di beberapa bursa saham seperti di Toronto, New York, dan Philiphina.

Yang membuat saya percaya akan Sun Life Financial, ketika krisis tahun 2008, PT. Sun Life Financial adalah salah satu perusahaan global yang tidak terkena dampaknya sama sekali sehingga mendapat predikat 100 most sustainable Company in the whole wide world. Nah, bukankah tahun 2015 ini akan diprediksi seperti tahun 2008, krisis didepan mata? Apa salahnya jika Anda menyisihkan sedikit uang Anda dan anda investasikan di Sun Life Financial, sehingga Anda memiliki kebijakan untuk mengelola keuangan Anda?

Di Indonesia Sun Life telah berdiri sejak tahun 1995 dengan produk-produk unggulannya, mulai dari produk proteksi dan pengelolaan kekayaan, termasuk asuransi jiwa, pendidikan, kesehatan, dan perencanaan hari tua. Maka Sun Life memiliki Misi untuk membantu keluarga Indonesia mencapai kesejahteraan dengan kemapanan finansial.

Belum Terlambat Untuk Berinvestasi
Dengan menyisihkan Gaji atau pendapatan perbulan sebesar Rp. 300.000,- atau pertriwulan Rp. 900.000,- maka saya sudah merasakan dapat melakukan kebijakan untuk menginvestasikan keluarga yang saya miliki untuk masa depan yang lebih baik, begitu banyak manfaat yang saya dapat dengan investasi seperti ini. Yang pastinya saya sudah mempersiapkan dana pendidikan untuk anak-anak kelak nantinya, juga untuk hari tua dan modal usaha apabila sudah pensiun suatu saat nanti.

Mengingat kata-kata pak Safir Senduk, “Jangan pernah merasa terlalu muda untuk menyiapkan dana untuk masa depan Anda, karena segala sesuatu akan lebih baik bila dipersiapkan sedini mungkin.” Wah super sekali wejangan pak Safir ini, oleh karena itu mari kita atur keuangan kita, karena kita yang sanggup mengontrol pengeluaran.
Hmmm benar neh pak Safir...makanya jangan banyak utang..he.he.he.. sumber: Google

“Hidup ini indah, yang bikin ribet itu adalah tagihan-tagihannya.” Oleh karena itu, mulai dari sekarang marilah kita hidup sederhana, tidak boros dan konsumtif, tetapi ambillah yang seperlunya saja, sebab :

“Dalam hukum Newton, tekanan berbanding lurus dengan gaya.” Artinya, “Jika hidup Anda penuh tekanan, mungkin karena hidup Anda kebanyakan gaya.”

So, marilah kita dengan bijak mengatur keuangan dengan berinvestasi....mari kita investasikan hidup kita banyak-banyak...Semoga...!!!       


Tidak ada komentar:

Posting Komentar