Minggu, 11 Februari 2018

Mengarungi Negeri Indah Kepingan Surga, Pengalaman Traveling Paling Menyita Adrenalin



Pesona Danau Toba Dilihat dari Perkampungan Tamba, Wisata Indonesia Tiada Dua. Sumber: DOkpri

Liburan akhir tahun memang liburan yang selalu dinanti-nanti, kenapa? Karena inilah moment paling asyik untuk travel ke tempat-tempat favorit keluarga. Selain tentunya momen untuk saling mengunjungi, saling silaturahmi, saling bermaaf-maafan, dan yang paling spesial adalah saatnya untuk saling melepas rindu dengan keluarga, handai taulan, sanak family, dengan traveling ke tempat mereka saat pergantian tahun dan berkumpul kembali dengan orang-orang yang kita sayangi setelah setahun lebih berkutat dengan pekerjaan.

Liburan akhir tahun 2017, seperti liburan-liburan sebelumnya adalah moment yang tepat untuk mengunjungi keluarga mertua, sekaligus dapat kembali melihat dan merasakan keindahan, serta sisi lain dari Negeri Indah Kepingan Surga yang bernama Pulau Samosir dan Danau Toba yang sangat mendunia dan telah melegenda ini. Danau Toba, seperti yang telah kita ketahui merupakan danau terbesar ke lima di dunia, dan merupakan Danau terbesar di Asia Tenggara dengan luas 640 km2 dan memiliki pulau bernama Samosir ditengah-tengahnya, Gunung Pusuk Buhit dengan ketinggian berkisar 1.800 mdpl yang menjadi ciri khas dari Negeri Indah Kepingan Surga hasil kreasi Sang Pencipta yang wajib kita kunjungi dan rasakan keindahannya.
Perjalanan Yang Penuh Perjuangan Menuju Tempat Wisata Huta Tamba. Dokpri

Maka, pada tanggal 23 Desember 2017, dunia travel-pun kami mulai. Saya, istri dan anak-anak memulai petualangan kami sekaligus mengadakan acara pergantian tahun di kampung mertua, tepatnya di Desa Tamba Dolok, Kecamatan Sitio-tio, Kabupaten Samosir, Pangururan. Kemasan pertama yang kami siapkan dalam dunia travel kami adalah baju hangat tentunya karena di daerah Danau Toba masih terkenal dengan kesejukan hingga dinginnya malam, tentunya juga mempersiapkan oleh-oleh kue bolu buatan sendiri, untuk acara pergantian tahun.

Setelah semua dipersiapkan, saya dan istri telah sepakat bahwa angkutan yang kami gunakan adalah Bus SAMPRI yang sudah melegenda itu, dari Kota Medan menuju Pangururan yang melintasi Tanjung Beringin, menuju Sumbul, Simpang Tiga, tembus Tele hingga Pangururan. Disamping menghemat biaya, juga karena mobil rentalan sangat susah didapatkan pada libur akhir tahun seperti ini, sementara untuk membeli mobil baru atau bekas, tinggal sedikit lagi kekurangannya (maaf sedikit curhat J).


Setelah menunggu agak lama, akhirnya kami mendapatkan bus tumpangan hingga sampai ke Simpang Tiga – Sidikalang. Sesampainya di Simpang Tiga, keberuntungan juga menghampiri, karena Bus SAMPRI yang akan berangkat ke Pangururan sudah ada menunggu.
Menyeberangi Danau Toba Setelah Perjalanan Darat Menuju Objek Wisata, Travel yang melelahkan. sumber: Dokpri

Dengan kecepatan tinggi, sang Supir SAMPRI yang memang terkenal dari dulu adalah supir-supir yang tidak kenal takut menerjang medan yang bagaimanapun curam, sulit, membawa kami ke Pangururan, melewati Tele dengan jurang yang begitu curam. Belum lagi batu-batu bisa saja kapanpun meluncur deras dari atas. Jalan-jalan yang bergelombang, berliku dengan jurang yang tajam di sekitar Tele adalah jalan yang dilalui dan paling memacu adrenalin bagi para pengunjung, baik itu wisatawan lokal maupun mancanegara apabila pertama sekali mengunjungi Danau Toba yang masuk dari Simpang Tiga – Sidikalang menuju Pangururan.

Dalam perjalanan di Tele, suasana macet, karena di Tele ada objek wisata yang namanya Panatapan. Disana ada sebuah menara tinggi bernama Menara Tele yang selalu ramai dikunjungi, dari tempat ini kita bisa menatap indahnya Danau Toba dengan air, pegunungan, alam yang asri layaknya Lukisan dari Sang Pencipta tiada duanya di dunia ini.

Mobil terus melaju menapaki turunan yang berbatasan dengan jurang menuju Kota Pangururan. Sampai di Pangururan, perjalanan dilanjutkan dengan menaiki mobil atau becak menuju arah Simbolon, saat kita melintas, kita disuguhi Aek Rangat (air hangat dari belerang bernama Desa Sappean) yang dapat menghangatkan tubuh kita saat mandi, dan dipercaya mampu menghilangkan penyakit kulit, ataupun penyakit gatal-gatal lainnya.

Setelah sampai di Simpang Tamba, kami turun dan akan bersiap menyeberang naik kapal ferry ataupun kapal boat kecil sebagai sarana transportasi untuk menyeberang menuju Desa Haranggasan, Kampung Tamba yang terkenal dengan Padi bernama Eme Sitambatua (Padi khas dari Desa Tamba).
Setelah menyeberang, kita akan bersiap menanjak tinggi menuju Perkampungan Tamba, tempat wisata yang sangat menarik karena disamping kita bisa menemukan Budaya Batak Asli, juga Rumah Adat Batak masih terpelihara dengan baik, ada juga situs-situs Budaya asal mula Raja Sitambatua masih terawat dengan baik.
Danau Toba, Negeri Indah Kepingan Surga Butuh Penanganan Agar Objek Wisata Ini tidak luntur dan punah. sumber Dokpri

Juga adrenalin kita akan dipacu saat menapaki jalan yang menanjak ke atas dan untungnya sudah bagus berkat Dana Desa sehingga urat nadi perekonomian tumbuh dan menggeliat dengan baik, karena sarana transportasi sudah bagus, tikungan tajam harus dirasakan untuk sampai ke Kampung yang terkenal dengan Beras Merah, legenda Tagan-Tagan Dairi, Ompu Datu Parngongo, hingga hasil pertanian lainnya sebagai objek wisata unggulan kedepannya yang mempunyai nilai jual tinggi.
Melihat masyarakat yang masih memegang erat Adat Istiadat-nya ini, menjadikan travel ke Kampung Tamba ini sangat spesial untuk dinikmati dan diresapi.

Setelah sampai di rumah mertua yang bentuk rumahnya masih khas Rumah Batak, sehingga sering dijadikan sebagai objek wisata oleh para pendatang dan menjadi rumah persinggahan bagi pengunjung, kami disambut dengan senyuman dari Mertua, Oppung, dan seluruh sanak famili yang berada di sekitar rumah.

Kami bahagia masih dapat menghirup udara segar Perkampungan Tamba, keakraban terjalin, acara selanjutnya memasak makanan khas Batak bernama Napinadar (Ayam Kampung yang di gulai khas Batak), membakar ikan Mas dan Mujahir langsung dari Danau Toba, menjadikan liburan kali ini sangat spesial, karena kami sekeluarga masih bisa ber-wisata jasmani dan rohani ke Danau Toba – Negeri Indah Kepingan Surga.

#Liputan6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar