Senin, 25 April 2016

IDL Hari Pertama, Tawaran Yang Menggiurkan




Indonesia Digital Learning 2016 dengan tema Kontribusi Telkom Indonesia untuk generasi Bangsa telah mengunjungi kota Medan, kota berikutnya setelah sukses diselenggarakan di kota Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Bertempat di hotel Polonia Medan, IDL 2016 mendapat sambutan yang sangat antusias dan positif dari para guru-guru di Kota Medan, terbukti ruang Sudirman yang terletak di lantai III sesak dipenuhi oleh para peserta Indonesia Digital Learning 2016 lebih dari 300 guru dari berbagai kota di Sumatera Utara.
Membludaknya peserta diakui oleh Ketua PGRI Sumut sendiri, Abdurahman Siregar dalam kata sambutannya, proses registrasi mengakibatkan waktu pembukaan IDL 2016 molor hingga beberapa jam ke depan. Ini membuktikan bahwa betapa dalam pembelajaran di abad 21 ini, peranan TIK sangat dibutuhkan sekali dan guru-guru harus mampu mengikuti perkembangan zaman, dimana guru-guru harus tetap eksis, tidak tergantikan peranannya di era digital ini.







Pesan Mendikbud sendiri, pak Anies Baswedan sudah jelas, “Siswa kita suadah ada di abad 21, Gurunya masih di abad 20, sedangkan sarana prasarana di sekolah masih ada di abad 19 ! Tantangan kedepan, guru harus jadi PEMBELAJAR abad 21....Solusinya adalah jadilah bagian dari Indonesia Digital Learning 2016, dan seterusnya”. UNBK adalah salah satu terobosan bahwa Mendikbud sangat mendukung digital learning betapa pentingnya diterapkan dalam dunia pendidikan, tinggal bagaimana KURIKULUM yang baik yang mampu diaplikasikan dalam pembelajaran abad 21, sehingga TIK tetap eksis, karena menurut semua Pemateri dalam IDL 2016 kota Medan ini sepakat bahwa TIK tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan.
Dalam sambutannya, Syahrial Nasution, GM Telkomsel area Sumbagut dengan judul materi : Menopang pengembangan pendidikan dengan memanfaatkan teknologi mulai menggoda para peserta Seminar IDL 2016, dia menjelaskan secara gamblang kenapa guru harus mampu MENGAJAR di abad 21 :  
Pertama, Internet di dua hari ini, dari 7.125 miliar orang penduduk dunia, 3 miliar orang adalah pengguna internet, dan 75 juta orang Indonesia mengakses Internet, dari 250 juta penduduk Indonesia. Jumlah mobile phone di Indonesia melebihi jumlah penduduknya. 

Kedua, Pengguna internet di kalangan pelajar : munculnya generasi C (Connected – communicating – content centric – computerized – community oriented – clicking). 87.4% pengguna internet dilakukan untuk mengakses sosmed, 49% pengguna internet di Indonesia berusia 18-25 tahun, 64.7% pengguna internet di Indonesia di tingkat SMU/SMA derajat, 10.9% pengguna internet di tingkat SD & SMP. 

Ketiga, Pemanfaatan Internet untuk bisnis : ada 56.2 juta UMKM di Indonesia, UMKM di Indonesia menyumbang sebesar 60% dari total GDP. Hanya 0,5% UMKM yang memanfaatkan internet. Sungguh ironis dan masih membuka harapan di era digital.

Keempat, Dampak pemanfaatan internet untuk bisnis : 1. 80% peningkatan pemanfaatan, 2. 1.5 kali kecenderungan penyerapan karyawan, 3. Menjadi 17 kali kecenderungan lewat internet. Temuan utama Report tersebut bahwa penggunaan teknologi digital seperti : sosial media, broadband, dan e-commerce sangat tepat digunakan untuk menjarig karyawan.

Menurut pemaparan beliau, Masa depan Indonesia, adalah : Agar anak muda dapat memajukan perekonomian bangsa, mereka harus : A. Memiliki kemampuan online. B.Pintar bersosial media. C. Paham berjualan di e-commerce. D.Mandiri mempelajari hal-hal baru melalui e-learning.
Dan masih banyak lagi materi lain yang akan diulas di blog lain, maupun di hari kedua. Tetap semangat menjadi bagian dari @IDL2016

Salam,

TIK tetap eksis di Kurikulum apapun nantinya....!!! Semoga !

1 komentar: