Siswa Berprestasi bersama Guru di SMA N 13 Medan |
Apakah
ukuran seseorang dikatakan SUKSES?? hmm..sangat banyak indikator yang
menyatakan bahwa seseorang itu sukses. Contoh kecil kesuksesan itu menurut saya
adalah bahwa mampu menjadi orang yang berguna bagi keluarga, orang tua,
masyarakat dan negara sesuai dengan profesi yang kita geluti. Pendidikan yang
baik akan menghasilkan kemampuan untuk memberikan pengetahuan yang dimiliki
bagi sesama. Saya telah merasakannya, dengan bermodalkan doa, harapan dan pengetahuan
serta pengalaman dalam mengikuti kompetisi, tahun 2009 saya lulus testing CPNS
walau dalam beberapa kali gagal. Diawali dari tahun 2007, saya gagal dalam
mengikuti Test CPNS, tetapi saya tidak malu dan menyesal, saya jadikan hal itu
menjadi cambuk. Maka saya pun tetap belajar, belajar dan belajar, juga tetap
bekerja di perusahaan swasta, kala itu menjadi staff IT di salah satu
perusahaan distributor Farmasi.
Sukses dengan Bahan Daur Ulang Dijadikan Bunga |
Sukses Budidaya Lebah di Lokasi Sekolah yang masih Asri |
Tahun
2008, karena keinginan dan cita-cita serta harapan Ibu agar kami ada yang
mengikuti jejak Ayah menjadi seorang Guru, maka saya-pun memberanikan diri
untuk keluar dari perusahaan Farmasi tersebut dan menerima tawaran menjadi
seorang guru honorer di salah satu sekolah swasta. Inilah awal kebangkitan
saya, karena mimpi saya terwujud, walau menjadi guru honorer sangat banyak tantangannya,
saya tetap bersyukur karena diberikan kesempatan untuk menimba pengalaman
berharga menjadi seorang guru, walau dengan gaji yang jauh dari harapan, sikap
tidak menerima dari kepala sekolah dan guru-guru yang lain. Maklum karena saya
bukan dari background alumnus Pendidikan, tetapi background Komputer dan
mengajar mata pelajaran TIK.
Saya
tidak patah semangat, walau beberapa kali mengajukan nomor NUPTK saya ditolak
oleh Kepsek dan bersikap tidak bersahabat, saya tetap sabar dan tabah mengajar.
Sambil kuliah mengambil Akta IV / Profesi Kependidikan agar mampu mengajar
lebih baik dan lebih dihargai untuk mendapatkan nomor NUPTK atau sebagai syarat
kelayakan mengajar, saya tetap belajar untuk mengajar dan belajar soal-soal
CPNS karena ketika itu tersebar berita bahwa akhir tahun 2009 akan dibuka
lowongan CPNS untuk formasi Guru-Guru Komputer (TIK/KKPI) sebanyak-banyaknya.
Saya tidak mau ketinggalan dan tidak mau gagal lagi untuk kali ke-tiga.
Benar
saja, sekitar Oktober tahun 2009, Pemerintah membuka lowongan CPNS, maka saya
pun dengan rasa was-was, selalu berdoa dan belajar memberanikan diri untuk
melamar formasi Guru TIK di SMA. Berkat Tuhan dan Doa Ibu beserta keluarga,
maka Desember 2009, saya dinyatakan LULUS CPNS dan ditempatkan di salah satu
SMA di kota Medan. Saya juga bersyukur karena ditempatkan di sekolah yang
sangat saya cintai. Pertama sekali menginjakkan kaki di SMA N 13 Medan, saya
sangat gembira dan bersyukur karena sekolah ini unik, keunikan yang pertama,
berada di kanal sungai Deli yang jauh dari keramaian kota Medan sehingga bebas
dari kebisingan. Kedua, sekolah ini 75% masih berwawasan Lingkungan Hidup
dimana sekolah ini masih ditanami oleh pohon-pohon, bunga-bunga dan tertata
rapi dengan kondisi alam yang masih hijau sehingga butuh tangan-tangan yang
profesional dan cinta lingkungan agar sekolah ini tetap bertemakan “Green
School”.
Ketiga
adalah suasana antar guru dan interaksi guru dan siswa yang sangat akrab dan
bersahabat. Siswa disekolah ini sangat hormat kepada Guru dan pergaulan
diantara mereka tidak ada gap-gap
atau kelompok-kelompok, golongan-golongan ataupun perbedaan status sosial.
semuanya sama dengan tujuan di sekolah untuk belajar dan beriteraksi dengan
baik dan normal. Interaksi antar guru juga sangat baik, semuanya berteman, bersahabat
dan saling menghargai serta menghormati. Setelah sukses memperolah Adiwiyata
tingkat Nasional akhir tahun 2013, kami semua sangat bersyukur dan bukti rasa
syukur itu kami aplikasikan dengan selalu berbenah diri untuk mendapatkan
predikat Adiwiyata tingkat Mandiri.
Rasa
syukur juga saya peroleh setelah di bulan Maret 2014, saya di nominasikan
sebagai salah satu dari 10 peserta Guru Terbaik LP3I Award tahun 2013 yang berkesempatan
untuk mempresentasikan Karya Tulisnya di Jakarta. Walau kreativitas, kualitas
dan kemampuan saya masih kalah dengan 9 peserta lainnya. Saya tetap bersyukur
dan berterimakasih kepada Sang Pencipta karena saya diberikan kesempatan untuk bertemu
dengan teman-teman guru yang berprestasi dari seluruh penjuru tanah air,
berkompetisi dan berkesempatan untuk tampil di acara live TVRI, saluran
televisi Nasional pertama yang saya damba-dambakan.
Bersama dengan para Guru-Guru Terbaik dari seluruh Provinsi Tanah Air |
Bersama dengan Dosen LP3I yang memiliki kreativitas tinggi, mampu menghipnotis kami para Guru |
Akhir
kata, semoga tahun 2015 nanti lebih baik dari tahun ini, itulah harapan dan
rasa syukur saya. Semoga menginspirasi dan memberi kesempatan kepada
teman-teman yang lain untuk mempresentasikannya. Selamat Tahun Baru 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar