Senin, 22 Desember 2014

Bersyukur dan Selalu Berharap Lebih Baik dari Tahun Ini



Siswa Berprestasi bersama Guru di SMA N 13 Medan


Apakah ukuran seseorang dikatakan SUKSES?? hmm..sangat banyak indikator yang menyatakan bahwa seseorang itu sukses. Contoh kecil kesuksesan itu menurut saya adalah bahwa mampu menjadi orang yang berguna bagi keluarga, orang tua, masyarakat dan negara sesuai dengan profesi yang kita geluti. Pendidikan yang baik akan menghasilkan kemampuan untuk memberikan pengetahuan yang dimiliki bagi sesama. Saya telah merasakannya, dengan bermodalkan doa, harapan dan pengetahuan serta pengalaman dalam mengikuti kompetisi, tahun 2009 saya lulus testing CPNS walau dalam beberapa kali gagal. Diawali dari tahun 2007, saya gagal dalam mengikuti Test CPNS, tetapi saya tidak malu dan menyesal, saya jadikan hal itu menjadi cambuk. Maka saya pun tetap belajar, belajar dan belajar, juga tetap bekerja di perusahaan swasta, kala itu menjadi staff IT di salah satu perusahaan distributor Farmasi.
Sukses dengan Bahan Daur Ulang Dijadikan Bunga

Sukses Budidaya Lebah di Lokasi Sekolah yang masih Asri

Tahun 2008, karena keinginan dan cita-cita serta harapan Ibu agar kami ada yang mengikuti jejak Ayah menjadi seorang Guru, maka saya-pun memberanikan diri untuk keluar dari perusahaan Farmasi tersebut dan menerima tawaran menjadi seorang guru honorer di salah satu sekolah swasta. Inilah awal kebangkitan saya, karena mimpi saya terwujud, walau menjadi guru honorer sangat banyak tantangannya, saya tetap bersyukur karena diberikan kesempatan untuk menimba pengalaman berharga menjadi seorang guru, walau dengan gaji yang jauh dari harapan, sikap tidak menerima dari kepala sekolah dan guru-guru yang lain. Maklum karena saya bukan dari background alumnus Pendidikan, tetapi background Komputer dan mengajar mata pelajaran TIK.
Saya tidak patah semangat, walau beberapa kali mengajukan nomor NUPTK saya ditolak oleh Kepsek dan bersikap tidak bersahabat, saya tetap sabar dan tabah mengajar. Sambil kuliah mengambil Akta IV / Profesi Kependidikan agar mampu mengajar lebih baik dan lebih dihargai untuk mendapatkan nomor NUPTK atau sebagai syarat kelayakan mengajar, saya tetap belajar untuk mengajar dan belajar soal-soal CPNS karena ketika itu tersebar berita bahwa akhir tahun 2009 akan dibuka lowongan CPNS untuk formasi Guru-Guru Komputer (TIK/KKPI) sebanyak-banyaknya. Saya tidak mau ketinggalan dan tidak mau gagal lagi untuk kali ke-tiga.
Benar saja, sekitar Oktober tahun 2009, Pemerintah membuka lowongan CPNS, maka saya pun dengan rasa was-was, selalu berdoa dan belajar memberanikan diri untuk melamar formasi Guru TIK di SMA. Berkat Tuhan dan Doa Ibu beserta keluarga, maka Desember 2009, saya dinyatakan LULUS CPNS dan ditempatkan di salah satu SMA di kota Medan. Saya juga bersyukur karena ditempatkan di sekolah yang sangat saya cintai. Pertama sekali menginjakkan kaki di SMA N 13 Medan, saya sangat gembira dan bersyukur karena sekolah ini unik, keunikan yang pertama, berada di kanal sungai Deli yang jauh dari keramaian kota Medan sehingga bebas dari kebisingan. Kedua, sekolah ini 75% masih berwawasan Lingkungan Hidup dimana sekolah ini masih ditanami oleh pohon-pohon, bunga-bunga dan tertata rapi dengan kondisi alam yang masih hijau sehingga butuh tangan-tangan yang profesional dan cinta lingkungan agar sekolah ini tetap bertemakan “Green School”.
Ketiga adalah suasana antar guru dan interaksi guru dan siswa yang sangat akrab dan bersahabat. Siswa disekolah ini sangat hormat kepada Guru dan pergaulan diantara mereka tidak ada gap-gap atau kelompok-kelompok, golongan-golongan ataupun perbedaan status sosial. semuanya sama dengan tujuan di sekolah untuk belajar dan beriteraksi dengan baik dan normal. Interaksi antar guru juga sangat baik, semuanya berteman, bersahabat dan saling menghargai serta menghormati. Setelah sukses memperolah Adiwiyata tingkat Nasional akhir tahun 2013, kami semua sangat bersyukur dan bukti rasa syukur itu kami aplikasikan dengan selalu berbenah diri untuk mendapatkan predikat Adiwiyata tingkat Mandiri.
Rasa syukur juga saya peroleh setelah di bulan Maret 2014, saya di nominasikan sebagai salah satu dari 10 peserta Guru Terbaik LP3I Award tahun 2013 yang berkesempatan untuk mempresentasikan Karya Tulisnya di Jakarta. Walau kreativitas, kualitas dan kemampuan saya masih kalah dengan 9 peserta lainnya. Saya tetap bersyukur dan berterimakasih kepada Sang Pencipta karena saya diberikan kesempatan untuk bertemu dengan teman-teman guru yang berprestasi dari seluruh penjuru tanah air, berkompetisi dan berkesempatan untuk tampil di acara live TVRI, saluran televisi Nasional pertama yang saya damba-dambakan.
Bersama dengan para Guru-Guru Terbaik dari seluruh Provinsi Tanah Air

Bersama dengan Dosen LP3I yang memiliki kreativitas tinggi, mampu menghipnotis kami para Guru

Akhir kata, semoga tahun 2015 nanti lebih baik dari tahun ini, itulah harapan dan rasa syukur saya. Semoga menginspirasi dan memberi kesempatan kepada teman-teman yang lain untuk mempresentasikannya. Selamat Tahun Baru 2015.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar